Mohon tunggu...
Nurul Ashri Fathia
Nurul Ashri Fathia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Vihara Vipassana Graha: Belajar Menghargai Setiap Perbedaan dengan Mengunjungi Tempat Ibadah Agama Budha

23 Oktober 2022   07:01 Diperbarui: 23 Oktober 2022   07:10 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vihara Vipassana Graha merupakan salah satu tempat ibadah agama Buddha Theravada yang terletak di Kota Bandung atau lebih tepatnya di Lembang, Jawa Barat. 

Agama Buddha sendiri merupakan salah satu agama minoritas di Indonesia, namun memiliki pengikut yang cukup banyak hingga Desember 2021 tercatat di kemendagri ada sekitar 2,03 juta jiwa penduduk Indonesia yang beragama Buddha. 

Persebaran agama Buddha di indonesia juga terbilang cukup luas, sebab penganutnya tersebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Menurut penuturan Bhikkhu yang ada di wihara ini, agama Buddha lahir pada tahun 620 SM di India, orang yang membawa agama Buddha pertama kali bernama Sidharta Gautama.

Pada Sabtu (15/10/2022), mahasiswa yang tergabung dalam program pertukaran mahasiswa inbound Universitas Pendidikan Indonesia berkesempatan untuk mengunjungi wihara ini. 

Setibanya ditempat ini, kami kemudian diarahkan untuk bersama-sama memasuki wihara dan bertemu seorang Bhikkhu. Sang Bhikkhu menjelaskan beberapa hal terkait ajaran dalam agama Buddha, beliau juga membuka sesi tanya jawab kepada mahasiswa yang ingin mengetahui banyak hal tentang agama Buddha. 

Antusiasme mahasiswa terlihat ketika banyak diantara kami yang mengajukan pertanyaan seputar agama Buddha, kemudian sang Bhikkhu menjelaskan dengan rinci.

Mulai dari pertanyaan sederhana seperti apa nama pakaian yang dipakai oleh Bhikkhu tersebut, hingga masalah reinkarnasi dalam agama Buddha. Pakaian yang dipakai oleh sang Bhikkhu disebut ciwara (jubah). 

Jika ingin menjadi seorang Bhikkhu maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yakni minimal berumur 20 tahun, mendapat izin dari orang tua serta melepaskan diri dari keluarga. 

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Salah satu hal yang disampaikan oleh sang Bhikkhu ialah nama ajaran dalam agama Buddha yang disebut dengan Dhamma. Kemudian kami juga menjadi tahu bahwa ada tiga jenis ajaran dalam agama Buddha yakni Theravada, Ramayana dan Mahayana. 

"Dalam kitab Weda, dijelaskan bahwa terdapat empat elemen/unsur penyusun tubuh manusia yaitu air, api, tanah, dan udara." Tutur sang bhikkhu. Berbanding lurus dengan hal ini, cara perlakuan manusia ketika ia meninggal dalam agama Buddha. Cara-cara tersebut diantaranya, mayat dihanyutkan ke sungai, dibakar, dikuburkan, dan menaburkan abu sang mayat digunung.

Setelah mendengar pemaparan dari sang Bhikkhu tentang ajaran agama Buddha, kami kemudian diperbolehkan berjalan-jalan di sekitar Wihara untuk melihat-lihat bangunan apa saja yang ada di kompleks Wihara tersebut. Kami juga diperbolehkan memasuki sebuah bangunan yang digunakan oleh umat Buddha untuk sembahyang. 

Didalam bangunan tersebut terdapat kurang lebih 10.000 patung Buddha berukuran kecil, serta satu patung Buddha yang berukuran sangat besar berwarna keemasan. 

Di kompleks Wihara ini juga terdapat sebuah patung gajah putih berjumlah dua buah, gajah putih merupakan makhluk mitologi yang berkaitan dengan negara Thailand sehingg dihormati oleh penganut agama Buddha. 

Ia melambangkan kekuatan dan rasa welas asih, seperti halnya negara Thailand yang kuat karena tak pernah dijaja dan berwelas asih karena tak pernah menjajah negara lain. Tak lupa pula kami mengadakan sesi foto bersama dengan sang Bhikkhu dipelataran wihara. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan terutama bagi diri saya pribadi. 

Dari kunjungan Modul Nusantara kali ini, kami mendapatkan begitu banyak pelajaran terutama yang berkaitan dengan agama yang dianut oleh orang lain. Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ajaran agama lain harus dilakukan dalam rangka menambah pengetahuan dan meningkatkan rasa saling menghargai antar umat beragama. 

Mengingat di negeri kita terdapat begitu banyak agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Namun, mempelajari ajaran dalam agama lain hendaknya dibarengi dengan sikap menjaga dan memegang teguh prinsip masing-masing. 

Dok Pribadi
Dok Pribadi

      Salam toleransi dari kami mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. "PMM 2, Bertukar Sementara Bermakna Selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun