Mohon tunggu...
NURUL AZIZAH
NURUL AZIZAH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menyukai konten seputar pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran PBL pada Mata Pelajaran Matematika SMK

15 November 2022   11:19 Diperbarui: 15 November 2022   11:30 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN MATEMATIKA  PESERTA DIDIK      SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)                       

 Oleh: Nurul Azizah, S.Pd.Si

 

 

Perkembangan zaman abad 21 ditandai dengan perkembangan pesat pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di seluruh dunia yang semakin canggih mengharuskan Bangsa Indonesia turut mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yang salah satunya melalui pendidikan di sekolah. Hal tersebut dikarenakan bangsa Indonesia sadar bahwa bangsa yang masyarakatnya tidak siap dengan kemajuan IPTEK maka tergerus oleh dahsyatnya perubahan dan kemajuan pesat IPTEK itu sendiri.

Dalam rangka mempersiapkan SDM yang berkualitas, pemerintah merancang kurikulum yang menuntun sekolah mempersiapkan pembelajaran abad 21. Pembelajaran abad 21 dikembangkan dengan  pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student center), bukan lagi berpusat pada guru (teacher center). Hal ini tentu sesuai dengan tuntutan masa depan, dimana peserta didik tidak hanya memiliki kemampuan dalam pengetahuan saja, melainkan  juga memiliki kemampuan dalam sikap dan keterampilan. Dalam hal ini, peserta didik dituntut memiliki keterampilan-keterampilan yang dikenal dengan keterampilan 4C abad 21. Keterampilan 4C abad 21 meliputi critical thinking (keterampilan berpikir kritis), creativity and innovation (keterampilan berpikir kreatif dan inovatif), collaboration (bekerja sama atau berkolaborasi), dan communication (berkomunikasi).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu pendidikan kejuruan di Indonesia. Menurut Rupert Evans (dalam Ari, 2012), pendidikan kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Kegiatan pembelajaran di SMK seyogyanya selalu mengaitkan ilmu pengetahuan dan kebermanfaatannya bagi kehidupan nyata peserta didik, terutama manfaat yang sesuai dengan bidang kejuruannya.

Matematika merupakan mata pelajaran wajib yang dipelajari peserta didik SMK sejak mereka duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari pengetahuan bagi bidang ilmu lain. Selain itu, matematika juga berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Agar peserta didik dapat memahami dan merasakan manfaat matematika dalam kehidupannya, maka diperlukan adanya pembelajaran matematika yang bermakna. Pembelajaran matematika di sekolah, khususnya di SMK perlu menjelaskan manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, terutama yang berkaitan dengan bidang kejuruannya. Di sinilah pentingnya peran guru matematika. Guru matematika dituntut agar dapat merancang dan mengelola kegiatan pembelajaran yang mendorong peserta didik memiliki keterampilan 4C abad 21 yang bermakna bagi kehidupannya.

Salah satu model pembelajaran matematika yang mendorong peserta didik memiliki keterampilan 4C yaitu pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL). Mengapa demikian? Menurut Evan Glazer dalam Paula Lombardi (2018),  model pembelajaran PBL menekankan belajar sebagai proses yang melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kritis dalam konteks yang sebenarnya. Model pembelajaran PBL menyajikan aplikasi kepada peserta didik untuk melakukan analisis sebelum mereka memahami konteks. Melalui penerapan PBL, peserta didik memperoleh pengalaman dalam menangani masalah-masalah yang nyata ada di kehidupan sehari-hari (realistis) dan menekanan pada penggunaan komunikasi, kerjasama, dan sumber-sumber yang ada untuk merumuskan ide dan mengembangkan keterampilan penalaran.

Menurut Paula Lombardi (2018), model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah strategi instruksional dimana peserta didik secara aktif menyelesaikan masalah yang kompleks dalam situasi yang realistis. Menurut Evan Glazer dalam Paula Lombardi (2018),  karakteristik PBL adalah sebagai berikut.

1.   Aktivitas didasarkan pada pertanyaan umum tentang masalah yang memiliki banyak kemungkinan jawaban dan metode untuk                menjawab pertanyaan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun