Erzaldi Rosman, saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Baitussalam Jebus, Kabupaten Bangka Barat, mengajak jamaah untuk merenungi dan meneladani kehidupan Rasulullah SAW. Dalam khutbah yang disampaikannya pada Jumat 4 Oktober 2024. Beliau membahas tema "Detik-Detik Akhir Kehidupan Rasulullah SAW," dengan tujuan mengajak umat Islam lebih mendalami nilai-nilai kehidupan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Salah satu momen yang Erzaldi sampaikan dalam khutbah tersebut adalah ketika Rasulullah SAW menawarkan qishosh kepada sahabatnya, Akasyah bin Muhsin. Peristiwa itu terjadi saat tongkat Rasulullah secara tidak sengaja mengenai Akasyah dalam pertempuran Badar. Erzaldi menekankan bahwa peristiwa tersebut menggambarkan bagaimana Rasulullah SAW menegakkan keadilan, bahkan kepada dirinya sendiri. Hal ini, menurut Erzaldi, adalah bukti bahwa seorang pemimpin harus siap dikoreksi dan bertanggung jawab atas tindakannya, sebuah pelajaran berharga bagi umat Islam.
Dalam khutbahnya, Erzaldi juga menyentuh momen-momen terakhir kehidupan Rasulullah SAW, saat beliau jatuh sakit dan bertanya kepada malaikat Jibril mengenai keadaan umatnya. Pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awwal tahun 11 Hijriah, Nabi Muhammad SAW wafat di usia 63 tahun, setelah 23 tahun memperjuangkan agama Islam tanpa mengenal lelah.
Erzaldi menutup khutbahnya dengan pesan penting bagi umat Islam untuk senantiasa berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup. Ia mengingatkan bahwa Rasulullah SAW meninggalkan dua pusaka yang akan menjaga umat dari kesesatan, selama keduanya dijadikan pegangan. Dalam khutbahnya yang sarat dengan renungan, Erzaldi berharap agar umat Islam bisa terus memperkuat iman dan takwa, serta mengambil keteladanan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Pesan ini diharapkan mampu menginspirasi para jamaah untuk menerapkan nilai-nilai luhur tersebut dalam setiap aspek kehidupan.
