Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok teladan bagi umat manusia di seluruh dunia. Kepribadiannya yang penuh kebesaran dan sikapnya yang agung menjadi inspirasi dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan kecintaan kepada Allah SWT.
Sikap pengayomannya terhadap umat dan dorongannya untuk selalu mencari rida Allah mencerminkan keimanan yang kuat. Hal ini disampaikan oleh Erzaldi Rosman, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Babel, saat menjadi khatib dalam salat Jumat di Masjid Al-Ikhlas, Desa Banyu Asin, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, pada Jumat, 27 September 2024.
Dalam khutbahnya, Erzaldi menyoroti beberapa contoh akhlak mulia Nabi Muhammad SAW yang patut dijadikan teladan. Salah satu kisah yang diceritakan adalah tentang pidato Nabi pada hari-hari terakhirnya. Dalam pidatonya, Nabi menekankan pentingnya tanggung jawab seorang pemimpin dan keberanian untuk menerima balasan atas perbuatan zalim. Nabi Muhammad menyatakan, "Barang siapa di antara kalian yang pernah aku aniaya, maka sekarang saatnya untuk melakukan balasan (qishash) kepadaku sebelum tibanya hari pembalasan."
Erzaldi juga menambahkan bahwa Nabi Muhammad SAW, sebelum wafat, mewariskan dua pusaka penting bagi umatnya, yaitu Al-Qur'an dan sunnah Rasul. Dua pusaka ini menjadi pedoman bagi umat Islam agar tidak tersesat selama mereka tetap berpegang teguh pada keduanya.
Sikap Nabi Muhammad yang penuh dengan keadilan dan tanggung jawab ini, menurut Erzaldi, adalah cerminan keteguhan hati dan akhlak yang seharusnya diikuti oleh seluruh umat.
Erzaldi mengajak seluruh jamaah untuk terus menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, sifat-sifat Nabi, seperti kesabaran, keadilan, dan tanggung jawab, harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, baik sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat, maupun pemimpin. Dengan meneladani akhlak Nabi, umat Islam dapat membangun masyarakat yang lebih baik, penuh dengan kasih sayang, keadilan, dan saling menghormati.
Meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW tidak hanya penting dalam aspek spiritual saja, tetapi dalam kehidupan sosial dan kepemimpinan. Beliau mengajarkan bahwa sosok pemimpin harus adil, bertanggung jawab, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi umatnya. Pesan ini relevan untuk setiap umat Islam dalam menghadapi tantangan hidup di zaman modern saat ini.
