Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
PEMBELAJARAN AKSI 4
A. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :
Â
- Berkaitan dengan keterbatasan waktu, guru dalam menyikapi keterbatasan waktu dalam menyampaikan materi jika memilih mengguanakan model pembelajaran PjBL dapat melakukan pemetaan waktu dari awal melalui perencana program semester dan program tahunan sesuai dengan kalender akademik sekolah. Sehingga guru dapat menyampaikan materi dengan waktu yang cukup. Seringkali guru juga menghadapi keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran karena kegiatan diskusi dan presentasi interaktif. Keaktifan peserta didik dapat membuat presentasi melebihi waktu yang telah ditentukan, sehingga guru dapat membatasi jumlah pertanyaan untuk masing-masing kelompok.Â
- Berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran:Â
- Guru harus kreatif dalam memilih media ajar yang tepat agar dapat membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik dalam mapel kimia terutama dalam materi yang sifatnya abstrak seperti materi bentuk molekul. Guru dapat menggunakan aplikasi yang sudah tersedia seperti pada playstrore "imolview" atau pada web "molview". Peserta didik dapat memvisualisasikan bentuk molekul dalam wujud 3 dimensi. Kemudian, penguatan materi dapat disampaikan melalui power point (PPT) sehingga peserta didik dapat memahami materi secara utuh dan lengkap dan tidak terjadi miskonsepsi pada peserta didik.
- Berkaitan dengan model pembelajaran:Â
- Penggunaan model pembelajaran inovatif yang membutuhkan waktu pembelajaran lebih lama harus disusun sebaik mungkin. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru dapat memberikan bahan ajar kepada peserta didik sebelum pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini guru menggunakan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) yang terdiri dari 6 fase/tahapan yaitu:
- Penentuan pertanyaan mendasar
- Mendesain perencanaan produk
- Menyusun jadwal pembuatan
- Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek
- Menguji Hasil
- Evaluasi Pengalaman
- Penggunaan Model pembelajaran PjBL dengan membuat alat peraga sederhana menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar membuat peserta didik menjadi lebih aktif dalam melakukan kegiatan belajar seperti; mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan serta mampu membantu peserta didik dalam memvisualisasikan materi kimia yang abstrak.
- Berkaitan dengan penilaian:
- Guru harus melakukan penilaian secara keseluruhan baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang dituangkan dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi soal, indikator ketercapaian, dan rubrik penilaian. Dalam ranah kognitif, guru dapat melakukan penilaian berupa post test, evaluasi, dan lembar kerja peserta didik (LKPD). Ranah afektif, guru dapat melakukan penilaian sikap peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Dan pada ranah psikomotorik, guru dapat melakukan penilaian terhadap kegiatan diskusi dan presentasi.
- Berkaitan dengan suasana kelas :
- Guru dapat mendesain ruang kelas nyaman untuk melakukan diskusi seperti peserta didik diarahkan untuk saling bertatap muka dalam satu kelompok berhadap-hadapan sehingga peserta didik dapat mengikuti kegiatan diskusi dengan baik. Selain itu, guru dapat membangun keaktifan kelas dengan cara memberikan reward dalam bentuk langsung mau pun tidak langsung seperti pujian atau tambahan nilai sehingga peserta didik termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
- Berkaitan dengan penggunaan strategi yang digunakan:
- Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap karakteristik peserta didik secara keseluruhan yang ada dalam kelas tersebut serta karakteristik materi yang akan diajarkan sehingga dapat dipilih strategi pembelajaran yang tepat. Pemetaan ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan, minat dan profil belajar peserta didik sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan maksimal. Dalam materi kimia yang sifatnya abstrak, peserta didik dapat menggunakan alat peraga yang dibuat sendiri dengan bahan-bahan sederhana yang ada disekitar. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik sehingga materi tersampaikan lebih konkret dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
- Proses
- Pada tahap penentuan pertanyaan mendasar, peserta didik disjikan sebuah pertanyaan mendasar tentang beberapa senyawa beserta sudut dan bentuk molekulnya. Kemudian peserta didik dibentuk kelompok untuk melakukan diskusi dalam rangka menyelesaikan dan menemukan jawaban tentang bagaimana cara meramalkan bentuk molekul senyawa. Guru membimbing peserta didik dengan cara memeberikan lembar kerja (LKPD) pada masing-masing kelompok yang dapat membantu dalam menyelesaikan pertanyaan tersebut dengan mendesain alat peraga yang akan dibuat. Setelah menyelesaikan lembar kerja, peserta didik melakukan presentasi tentang alat dan bahan serta cara kerja untuk membuat alat peraga bentuk molekul. Peserta didik membuat alat peraga dari bahan-bahan sederhana yang ada disekitar dan mudah didapatkan seperti plastisin. Selama pembuatan alat peraga, guru memonitor keaktifan dan perkembangan proyek dengan lembar observasi yang telah dibuat guru sebelumnya. Peserta didik diarahkan untuk mengkonfirmasi bentuk molekul dengan aplikasi "molview" dan "imolview" untuk melihat bentuk 3 dimensi dari bentuk molekul senyawa. Selain membuat alat peraga, peserta didik juga membuat rangkuman senyawa yang diperoleh pada kertas manila dari bentuk molekul yang dibuat menjadi alat peraga. Sehingga selain memvisualisasikan dalam bentuk 3 dimensi, peserta didik juga mampu menggambarkannya dalam 2 dimensi serta dapat mencari informasi tambahan terkait senyawa yang dibuat. Pada tahapan akhir menguji hasil, peserta didik menyajikan hasil proyek dengan mempresentasikan alat peraga yang telah dibuat. Kemudian guru mengkonfirmasi jawaban dan memberikan penguatan terhadap materi yang belum tersampaikan. Lalu, guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan materi bentuk molekul. Setelah itu, peserta didik mengisi soal evaluasi dan refleksi pembelajaran melalui google form.
Â
- Yang terlibat :
- Kepala SMA Negeri 1 Pamotan
- Saya sendiri sebagai Guru Kimia
- Peserta didik kelas X6 sebagai sampel
- Tim IT yang telah membantu dalam mengambil video
- Sumber Daya
- Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah sudah memadai untuk proses pembelajaran, seperti; LCD dan layar proyektor, papan tulis, dan ruangan kelas yang nyaman sehingga dapat mendukung dalam pelaksanaan aksi.
- Karakteristik peserta didik yang berbeda -- beda dalam belajar. Sebagian peserta didik sudah mampu diajak untuk berpikir kritis, namun ada sebagian peserta didik yang masih memerlukan bimbingan dalam belajar. Â Sehingga sebagai seorang guru harus dapat memahami perbedaan karakteristik masing-masing peserta didik agar dapat melaksanakan pemebelajaran dengan baik.
- Rekan sejawat yang memberikan masukan-masukan terhadap proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi  bentuk molekul.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
PEMBELAJARAN AKSI 4
Â
- Dampak dari Pelaksanaan AksiÂ
- Penggunaan media pembelajaran "molview" atau "imolview" secara umum dapat dikatakan efektif membantu peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan  peserta didik dapat menggambarkan bentuk molekul secara digital 3 dimensi.
- Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) membuat peserta didik menjadi lebih aktif seperti proses tanya jawab dan diskusi.
- Projek memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menghasilkan produk yang dapat diamati secara langsung, sehingga membantu memvisualkan pengetahuan yang telah dipelajari. Pembuatan proyek ini menjadi pembelajaran yang lebih bermakna karena  peserta didik dapat menerapkan apa yang diketahui dan memecahkan masalah di tangan peserta didik sendiri.
- Model pembelajaran PjBL dengan berbantuan alat peraga dan media "molview" atau "imolview" membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran yang bersifat abstrak, menumbuhkan minat belajar dan keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar , membantu peserta didik memvisualisasikan materi yang abstrak, meningkatkan kreatifitas peserta didik serta memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.
- Â
- Hasil
- Berdasarkan hasil analisis untuk evaluasi tersebut diperoleh hasil peserta didik yang mendapatkan nilai melampaui KKM sebanyak 23 orang atau sebesar 76,67%, dari hasil analisis model pembelajaran PjBL dengan alat peraga efektif untuk mengurangi keabstrakan peserta didik terhadap materi bentuk molekul.
- Keaktifan dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran meningkat, hal ini terlihat dari nilai keterampilan dalam diskusi dan presentasi sebesar 85%.
- Nilai afektif sebesar 3,37 dengan keterangan amat baik yang menunjukkan peningkatan rasa ingin tahu, disiplin dan teliti pada peserta didik.
- Respon
Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah memberikan respon positif. Diantaranya :
- Untuk kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sudah sinkron antara modul ajar dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
- Penyajian materi sudah baik, suara sudah jelas, dan video pemebelajaran sudah bagus
- Ketika peserta didik melakukan presentasi hasil diskusi dan melakukan tanya jawab, guru sudah mengkonfirmasi jawaban peserta didik secara langsung dan memberikan penguatan.
- Respon dari peserta didik ketika dilaksanakan pembelajaran dengan model PjBL, peserta didik menjadi lebih aktif dan materi yang didapatkan lebih membekas dalam ingatan peserta didik karena mereka mencari sendiri pengetahuan terhadap materi yang diajarkan serta dapat terlibat langsung dalam kegiatan proyek sehingga pembelajaran menjadi tidak membosankan dan menyenangkan.
- Dari kepala sekolah menyarankan untuk pembelajaran dapat berlangsung dengan menerapkan model-model pembelajaran inovatif yang membantu mengkonstruk pengetahuan peserta didik sendiri sehingga pembelajaran lebih bermakna.
- Faktor Pendukung Keberhasilan
- Dukungan dari sekolah, sekolah sangat mendukung pengembangan kemampuan 4C pada peserta didik.
- Dukungan dari dosen pembimbing dan guru pamongyang memberikan arahan, saran, masukan, refleksi dan evaluasi mulai dari penyusunan perangkat pembelajaran hingga pelaksanaan pembelajaran.
- Dukungan dari diri sendiri untuk selalu menghadirkan pembelajaran yang menarik dan kreatif sehingga pembelajaran tidak monoton.
- Peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
- Sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran.
- Pembelajaran yang Bisa Diambil
- Pada dasarnya peserta didik telah mempunyai bakat dan minat masing-masing, namun guru harus tetap memotivasi dan mengajak peserta didik untuk nyaman saat belajar terutama pada mata pelajaran kimia materi bentuk molekul. Guru dapat melakukan inovasi dalam pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini, yaitu dengan memanfaatkan teknologi seperti aplikasi-aplikasi yang dapat mendukung pembelajaran serta memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik seperti membuat alat peraga sendiri. Sehingga dapat merubah stigma negatif peserta didik terhadap kimia yang dianggap materi yang sulit dan membosankan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H