Mohon tunggu...
Nurul Hikmah
Nurul Hikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Nurul Hikmah Damis NIM : 46121120032 Jurusan : Psikologi Fakultas : Psikologi Mata Kuliah : Kewirausahaan Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Makna dan Hakikat Serta Pentingnya Berwirausaha, Kerangka Berpikir dan Perspektif Sejarah Kewirausahaan

14 April 2023   21:32 Diperbarui: 14 April 2023   21:39 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengertian Wirausaha

Wirausaha merupakan seseorang yang berani menciptakan organisasi baru atau mengolah bahan baku untuk memperkenalkan produk baru. Produk tersebut dapat berupa barang atau jasa. Tidak hanya memperkenalkan produk baru, wirausaha juga menentukan cara produksi serta mengatur modal operasionalnya untuk membuahkan hasil yang bernilai lebih tinggi.

Berikut beberapa pengertian wirausaha dari para ahli :

Menurut Bygrave (1994), wirausaha merupakan orang yang dapat melihat peluang kemudian membuat organisasi untuk mendapatkan peluang tersebut.

Menurut J.B Say (1803), wirausaha merupakan pengusaha yang dapat mengelola sumber daya yang dimiliki secara ekonomis dan tingkat produktifitas yang tinggi.

menurut Dan Stein dan Jhon F. burgess (1993), wirausaha adalah orang yang mengelola, mengorganisasikan, serta berani menanggung segala risiko untuk menciptakan usaha baru.

Menurut Richard Cantillon (1755), wirausaha adalah seorang penemu dan seseorang yang membangun sesuatu yang unik dan baru.

Makna wirausaha berbeda dengan kewirausahaan. Perbedaanya yaitu wirausaha adalah orang yang berani menanggung risiko dan berusaha memanfaatkan segala sumber daya yang ia miliki untuk mencapai tujuan. Sedangkan kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk mengatur risiko yang dihadapi. Joko Untoro (2012) mengungkapkan bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan hidup seseorang. seseorang tersebut melakukannya dengan memanfaatkan segala potensi yang ia miliki untuk menghasilkan barang/jasa yang bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Dalam buku Entreprenurial Finance, kewirausahaan merupakan sebuah proses dalam merubah ide menjadi kesempatan komersil dan menciptakan value.

Berikut beberapa pengertian kewirausahaan dari para ahli :

Menurut Drucker (1959), kewirausahaan adalah kemampuan individu dalam menciptakan hal -- hal baru.

Menurut Zimmerer (1996), kewirausahaan adalah proses penerapan kreativtas dan inovasi dalam memecahkan masalah dan menemunakan peluang untuk meningkatkan kehidupan.

Menurut prawiro (1997) kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan meningkatkan kemampuan usaha.

Menurut Sudomo (1989), kewirausahaan adalah sesuatu yang penting mengenai seorang yang memiliki sifat bekerja keras untuk memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk memanifestasikan tujuannya.

Menurut Acmad Sanusi (1994), kewirausahaan adalah nilai yang dinyatakan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, pendorong, strategi, proses, tujuan dan hasil bisnis.

Menurut Soeharto Prawiro (1997), kewirausahaan adalah nilai yang dibutuhkan untuk berwirausaha dan pengembangan bisnis.

Menurut Soegoto, kewurausahaan adalah usaha kreatif yang didasarkan inovasi untuk membuahkan sesuatu yang baru dan memiliki nilai tambah serta memberikan manfaat, membuka lapangan kerja dan hasilnya berfaedah untuk banyak orang.

Dari definisi diatas, kewirausahaan dapat didefiniskan sebagai kemampuan untuk menjadi kreatif dan dapat menciptakan hal yang baru dan berbeda serta dapat dimanfaatkan sebagai fondasi dalam menciptakan produk dan berani mengambil risiko (Nora, 2019). Pada hakikatnya kewirausahaan adalah karakteristik dari individu yang memiliki keinginan dalam membangun gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

Karakteristik wirausaha

Seorang wirausaha perlu memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik adalah suatu sifat kejiwaan, kepribadian serta akhlak yang dimiliki oleh individu. Menurut KBBI, kata karakter memiliki arti yang sama dengan watak, sifat batin yang mempengaruhi pikiran, perilaku dan adab yang dimiliki oleh makhluk hidup. karakter juga merupakan suatu acuan etis atau tidaknya moral seseorang yang dapat dilihat oleh mata.

Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda -- beda. Sebagai wirausahawan yang akan berwirausaha perlu memiliki karakteristik yang mampu melihat kedepan yaitu dapat berpikir panjang, penuh perhitungan serta dapat mencari alternatif masalah dan solusinya. Berikut merupakan karakteristik yang diperlukan untuk berwirausaha :

  1. Mempercayai kemampuan diri

Wirausahawan harus memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan atau potensinya karena percaya diri adalah pedoman dalam menuntun sikap dan keyakinan seseorang saat menghadapi pekerjaan. Individu yang percaya dirinya tinggi adalah individu yang matang jiwanya. Kematangannya dapat dilihat dari sikap yang bertanggung jawab, obyektif, tidak bergantung pada orang lain, berpikir kritis, berjiwa sosial, taat kepada tuhannya, serta memiliki emosi yang stabil.

Kenapa perlu percaya diri saat berwirausaha ? Karena sebelum meyakinkan orang lain terhadap produk yang akan dipasarkan, penjual harus yakin dan percaya diri terlebih dahulu dengan produk yang ia ciptakan. Jika penjual tidak percaya diri, lalu bagaimana ia akan menarik perhatian pelanggan. Wirausahawan yang percaya diri akan selalu berusaha agar usahanya dibuka dan berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut dikarenakan ia telah mempersiapkannya dengan matang dan mensyukuri segala sesuatu yang telah diberikan oleh tuhannya.

  1. Berani mengambil risiko

Seseorang dapat disebut wirausaha jika ia berani mengambil dan menaggung risiko. Keberanian dalam mengambil risoko sangat penting dalam berwirausaha karena dunia wirausaha akan banyak tantangan. Tantangan yang akan dihadapi bermacam ragam seperti, persaingan yang ketat, kerugian, harga bahan baku naik, perubahan pasar, dan masih banyak yang lainnya.

Seseorang yang tidak berani mengambil resiko cenderung akan bertahan di zona nyamannya. Zona nyaman adalah tempat dimana  seseorang sudah merasa nyaman dan aman di suatu tempat karena terhindar dari segala macam risiko. Sebagai wirausahawan harus bisa keluar dari zona nyamannya dan mencoba berbagai macam peluang jika ingin terus berkembang. Jika wirausahawan tidak mau keluar dari zona nyamannya maka usahanya akan stuck ditempat itu saja.

Dalam mengambil risiko juga perlu memperhitungkan dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi, tidak hanya sekadar nekat. Semakin baik pertimbangan seseorang, semakin kecil pula risiko yang terjadi. Terdapat pepatah yang menyatakan bahwa "jika seseorang berani mecoba, makan 50% ia akan gagal, tetapi jika seseorang tidak berani mencoba makan 100% ia akan gagal". Tidak ada salahnya mencoba sesuatu untuk melihat hasilnya.

  1. Pantang menyerah

Untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki sifat yang gigih atau pantang menyerah. Kegigihan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya saat berada di situasi sulit. Jika orang tersebut masih terus berusaha untuk keluar dari situasi sulit secara konsisten maka ia merupakan seseorang yang gigih atau pantang menyerah. Bila kecerdasan intelektual seseorang diukur oleh IQ (Intelectual Quotient), maka adapula alat ukur yang mengukur kemampuan seseorang bertahan dalam tekanan yaitu AQ (Adversity Quotient). AQ memiliki 4 dimensi yaitu (helmi, 2004) :

  • Control : seberapa mampu individu memberi pengaruh positif terhadap situasi.
  • Ownership : seberapa jauh individu mampu mengendalikan diri untuk memperbaiki situasi yang akan dihadapi tanpa menghiraukan penyebabnya.
  • Reach : seberapa jauh penilaian individu mengenai kesulitan yang akan menjangkau ke bagian lain dalam hidupnya.
  • Endurance : seberapa lama individu menganggap kesulitan itu bertahan.
  1. Memiliki jiwa pemimpin

Jiwa kepemimpinan seseorang dapat dilihat dari bagaimana ia mampu mengarahkan, mengkoordinasikan serta membuat keputusan dalam tim. Terdapat banyak model gaya kepemimpinan dalam memimpin. Seseorang dapat memilih gaya kepemimpinan yang cocok dengan dirinya dan timnya. Berikut merupakan beberapa model gaya kepemimpinan menurut Peter Nothouse :

  • Trait approach
  • Style approach
  • Situational approach
  • Contigency theory
  • Path goal theory
  • Leader -- member exchange theory
  • Transformational -- transactional approach
  • Team leadership theory
  • Psychodynamic approach
  • Charismatic leadership
  • Servent leadership
  1. Kreatif dan inovatif

Kreatif merupakan kemampuan individu dalam menghasilkan ide -- ide baru atau memiliki cara pandang yang berbeda dalam mengatasi masalah dan dapat menciptakan solusi yang inovatif. Seorang wirausaha sangat perlu memiliki kreativitas dan inovatif. Hal tersebut dikarenakan dengan memiliki kreativitas dan inovatif, wirausahawan akan mendapat peluang lebih besar untuk menciptakan produk atau layanan yang baru dan orisinil.

Seseorang wirausaha yang inofatif juga mampu menjadikan teknologi serta tren terbaru untuk menciptakan produk atau layanan secara efisien. Selain itu, mereka juga mampu mengembangkan strategi pemasaran yang menjangkau lebih banyak konsumen. Kreatif dan inovatif menjadi kunci keberhasilan dalam berwirausaha. Dengan adanya kemampuan tersebut, mereka mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebutuhan konsumen.

  1. Selalu semangat dan berusaha

Dalam dunia bisnis, tantangan akan selalu ada dan hanya dengan semangat dan usaha yang dapat mengatasi segala tantangan. Oleh karena itu, semangat dan usaha sangat penting dalam berwirausaha. Terdapat pepatah yang mengatakan "usaha tidak akan mengkhianati hasil" itu benar adanya. Untuk meraik kesuksesan dalam berwirausaha perlu bersemangat dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik.

  1. Menghadapi masa depan

Wirausahawan yang menghadapi masa depan merupakan orang yang memiliki visi dan misi untuk masa depan. Dengan adanya visi, ia akan selalu berusaha proaktif dan bekerja keras untuk mencapainya. Wirausahawan juga perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan yang mungkin terjadi di masa depan dan menyesuaikan dengan perubahan tersebut agar tetap bertahan serta berkembang. Daam berwirausaha, penting untuk menghadapi masa depan karena dapat menjaga daya saing bisnis, mengembangkan peluang bisnis, mengurangi risiko bisnis, meningkatkan profitabilitas bisnis, dan meningkatkan keberlanjutan bisnis.

Pentingnya berwirausaha

Berwirausaha memiliki banyak kepentingan, baik baik dari perspektif induvidu maupun persektif masyarakat secara keseluruhan. Wirausha memiliki berbagai macam fungsi dan peran. Dapat dilihat dari dua pendekatan yaitu, secara mikro dan makro. Wirausaha terdapat dua peran dalam pendekatan mikro, yaitu sebagai pencipta (innovator) dan perencana (planner). Sedangkan dari sudut pandang makro, peran wirausaha yaitu sebagai pencipta kemakmuran, pemerataan kekayaan dan kesempatan kerja. Yang memiliki fungsi sebagai pendorong ekonomi negara.

Hal tersebut didukung oleh tulisan fungsi ekonomi utama yang dapat dialokasikan untuk kewirausahaan :

  1. Pengakuan Peluang

Pengusaha adalah agen yang menemukan peluang ekonomi baru. Hal tersebut dapat berupa peluang arbitrase atau terkait dengan produk, teknologi atau teknik baru.

  1. Eksplorasi Peluang

Pengusaha benar -- benar agen yang menjajaki peluar baru. Mereka mengatur sumber daya yang diperlukan dan mengelola proses tersirat.

  1. Pemrosesan Risiko

Dengan menjelajahi wilayah baru dan tidak dikenal, pengusaha berisiko mengalami kegagalan, kegiatan kewirausahaan menyiratkan pengambilan risiko ini (Acs & Audrestsch, 2009 P. 2004).

Berwirausaha memiliki banyak kepentingan yang penting bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan nilai tambah produk atau jasa, dan mendorong pengembangan teknologiBerikut penjelasannya :

  1. Menciptakan lapangan kerja

Saat ini, sangat banyak pengangguran dikarenakan jumlah lulusan dari segala tingkat pendidikan tidak sebanding dengan jumlah penawaran kesempatan bekeja di berbagai sektor. Baik dari sektor dalam negeri ataupun luar negeri yang melingkupi sektor pertanian, industri, pertambangan, pariwisata, transportasi, pariwisata dan sebagainya. engan menjadi seorang wirausaha, seseorang dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan juga untuk orang lain. Hal ini dapat membantu mengurangi angka pengangguran di suatu daerah atau negara.

  1. Meningkatkan pendapata

Dalam berwirausaha, seseorang memiliki kesempatan untuk menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada bekerja sebagai karyawan. Wirausaha dapat menentukan sendiri besaran penghasilannya dengan mengembangkan usaha yang dijalankan.

  1. Meningkatkan kreativitas

Dalam berwirausaha, seseorang memiliki kebebasan untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya. Hal ini dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam masyarakat.

  1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Dengan adanya pengusaha yang sukses, dapat memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah atau negara. Hal ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, seperti peningkatan daya beli dan peningkatan kesejahteraan.

  1. Meningkatkan nilai tambah produk atau jasa

Dalam berwirausaha, seseorang dapat mengembangkan produk atau jasa yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi daripada produk atau jasa sejenis yang sudah ada. Hal ini dapat meningkatkan daya saing produk atau jasa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

  1. Mendorong pengembangan teknologi

Dalam mengembangkan usaha, seorang wirausaha dapat menggunakan teknologi yang lebih canggih dan inovatif. Hal ini dapat mendorong pengembangan teknologi yang lebih maju dan mempercepat kemajuan teknologi di suatu daerah atau negara.

Tujuan berwirausaha 

Tujuan berwirausaha seseorang berbeda -- beda.Namun secara umum tujuan berwirausaha yaitu untuk menciptakan keuntungan melalui inovasi atau pengembangan ide bisnis yang dimiliki setiap individu. Berikut merupakan beberapa tujuan berwirausaha yang umum:

Mandiri finansial: Tujuan utama bagi banyak orang yang ingin berwirausaha adalah mencapai kemandirian finansial. Dengan memiliki bisnis sendiri, mereka dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada jika bekerja sebagai karyawan.

Menciptakan lapangan kerja: Wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja untuk orang lain dan membantu meningkatkan tingkat pengangguran di daerah mereka.

Mengembangkan keterampilan: Berwirausaha memerlukan berbagai keterampilan, seperti manajemen waktu, komunikasi, dan kepemimpinan. Melalui pengalaman berwirausaha, seseorang dapat mengembangkan keterampilan ini dan meningkatkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek kehidupan.

Mewujudkan impian: Berwirausaha dapat membantu seseorang mewujudkan impian mereka, seperti memiliki bisnis sendiri atau membuat perubahan positif dalam masyarakat.

Meningkatkan kesejahteraan sosial: Berwirausaha juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial melalui kontribusi bisnis terhadap masyarakat, seperti memberikan donasi atau memperkerjakan orang yang membutuhkan.

Model proses kewirausahaan

Model proses pengembangan kewirausahaan yang digambarkan Bygrave (dalam buku start your own business, 2012) sebagai berikut :

Dokpri

  1. Proses Inovasi

Untuk berwirausaha, wirausahawan perlu menemukan atau menciptakan sesuatu yang baru untuk mewarnai produk atau layanan yang akan ditawarkan. Usaha yang tidak memiliki inovasi akan sulit untuk menembus persaingan bisnis. Inovasi dapat muncul dari dua faktor yaitu faktor personal dan faktor lingkungan. Faktor personal merupakan inovasi yang berasal dari dirinya sendiri, seperti adanya rasa penasaran, pendidikan serta keberanian dalam mengambil resiko. Sedangkan faktor lingkungan berasal dari pengalaman dan peluang yang ada.

  1. Proses pemicu

Terdapat banyak faktor yang memicu munculnya kewirausahaan, antara lain:

  • Peluang bisnis: Kemunculan peluang bisnis baru yang menarik dapat mendorong seseorang untuk memulai usaha sendiri.
  • Ketersediaan sumber daya: Ketersediaan modal, tenaga kerja, dan infrastruktur bisnis yang memadai dapat memudahkan seseorang untuk memulai dan mengembangkan usaha.
  • Lingkungan sosial dan budaya: Budaya yang mendorong kreativitas, inovasi, dan pengembangan bisnis dapat memberikan dorongan bagi seseorang untuk memulai usaha.
  • Kemampuan dan keterampilan: Kemampuan dan keterampilan seseorang dalam mengelola bisnis, termasuk manajemen keuangan, pemasaran, dan pengembangan produk, dapat menjadi faktor pemicu kewirausahaan.
  • Pendidikan dan pengalaman kerja: Pendidikan dan pengalaman kerja dalam bidang yang berkaitan dengan bisnis dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan yang diperlukan untuk memulai dan mengelola usaha.
  • Keinginan untuk mandiri: Keinginan untuk menjadi mandiri dan memiliki kendali atas karir dan kehidupan seseorang dapat mendorong seseorang untuk memulai usaha sendiri.
  1. Proses pelaksanaan

Setelah rencana bisnis disusun, wirausaha dapat memulai implementasi bisnis dengan mengumpulkan sumber daya yang diperlukan, seperti modal, tenaga kerja, serta infrastruktur yang diperlukan.

  1. Proses pertumbuhan

Setelah bisnis berjalan, wirausaha harus terus melakukan inovasi dan memperluas bisnis mereka dengan menambah produk atau layanan baru, mengekspansi pasar, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan Bygrave adalah model yang sederhana dan mudah dipahami. Model ini dapat membantu wirausaha dalam mengembangkan bisnis mereka dengan cara yang terstruktur dan efektif. Namun, seperti halnya model proses kewirausahaan lainnya, model ini juga tidak selalu linier dan dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis dan situasi yang dihadapi oleh wirausaha.

Kerangka Berpikir Kewirausahaan

Dokpri

Kerangka berpikir kewirausahaan adalah suatu model atau konsep yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan dan pemikiran kewirausahaan. Kerangka berpikir dapat membantu individu atau kelompok dalam mengembangkan konsep bisnis baru, merencanakan strategi bisnis, mengelola risiko, dan memperkirakan keuntungan yang mungkin didapatkan. Kerangka berpikir kewirausahaan juga mencakup cara-cara untuk mencari peluang baru, mengidentifikasi kebutuhan pasar, dan mengembangkan produk atau layanan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, kerangka berpikir ini juga membantu dalam merumuskan rencana bisnis yang lebih terstruktur dan terukur untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Berikut merupakan beberapa elemen yang terdapat dalam kerangka berpikir kewirausahaan:

  • Identifikasi peluang: Seorang pengusaha harus mampu mengidentifikasi peluang bisnis yang menjanjikan dan memilah ide-ide yang paling memungkinkan untuk dijalankan.
  • Analisis pasar: Pengusaha harus mampu menganalisis pasar untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan menentukan apakah produk atau jasa yang ditawarkan memiliki potensi pasar yang cukup besar.
  • Rencana bisnis: Rencana bisnis adalah dokumen yang merinci rencana pengusaha tentang bagaimana usaha akan dijalankan, mulai dari konsep hingga pembiayaan dan strategi pemasaran.
  • Sumber daya manusia: Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting bagi kesuksesan sebuah usaha. Pengusaha harus mampu merekrut, mengelola, dan memotivasi karyawan agar mereka dapat bekerja dengan maksimal.
  • Pengelolaan keuangan: Pengusaha harus mampu mengelola keuangan secara efektif, termasuk memperhitungkan biaya-biaya operasional dan menyiapkan laporan keuangan yang akurat.
  • Pemasaran: Pemasaran adalah kunci sukses dalam menjual produk atau jasa yang ditawarkan. Pengusaha harus mampu memilih strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai pasar target.
  • Inovasi: Pengusaha harus mampu berinovasi dan terus mengembangkan produk atau jasa yang ditawarkan agar tetap kompetitif di pasar.

Dalam menjalankan sebuah usaha, pengusaha harus mempertimbangkan dan mengintegrasikan semua elemen dalam kerangka berpikir kewirausahaan ini untuk mencapai kesuksesan.

Kewirausahaan dari perspektif sejarah

Kewirausahaan telah ada sejak zaman dahulu. Namun, konsep kewirausahaan sebagai disiplin ilmu dan kegiatan yang sistematis baru muncul pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa. Pada masa itu, revolusi industri memicu perubahan ekonomi yang signifikan dan memicu pertumbuhan bisnis dan industri.

Pada awalnya, kewirausahaan dianggap sebagai kegiatan yang terkait dengan perdagangan dan bisnis kecil. Namun, seiring dengan perkembangan kapitalisme, kewirausahaan semakin dianggap penting dan menjadi semakin beragam. Pengusaha kaya mulai muncul dan berbagai bisnis besar berkembang pesat.

Pada awal abad ke-20, kewirausahaan semakin berkembang di Amerika Serikat. Pemerintah AS bahkan mengeluarkan Undang-Undang Kewirausahaan Small Business Act pada tahun 1953, yang memberikan dukungan kepada pengusaha kecil dan menengah. Selama beberapa dekade berikutnya, kewirausahaan semakin diakui sebagai faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi.

Pada era modern saat ini, kewirausahaan menjadi semakin penting dan menjadi fokus perhatian banyak pemerintah dan organisasi di seluruh dunia. Kewirausahaan dianggap sebagai sumber inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, serta membantu mengatasi masalah sosial seperti pengangguran dan kemiskinan.

Dalam perspektif sejarah, kewirausahaan telah berkembang dari kegiatan perdagangan kecil menjadi sebuah disiplin ilmu yang penting dan memiliki pengaruh besar dalam ekonomi dan masyarakat. Kewirausahaan terus berkembang dan menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan dan kesempatan yang terus berubah di era modern saat ini.

Sumber :

Firmansyah, M., A., Roosmawarni. A. (2019). Kewirausahaan (Dasar dan Konsep). Semarang: Qiara Media.

Bygrave, W., D. (1994). The Portable MBA in Entrepreneur ship. John
Willey & Sons, Inc. New York.

Dan Steinhoff. (1979). The World of Business. Me Graw Hill Book Coy.

Zimmerer, Thomas W., Norman Scarborough. (1996). Entrepreneurship The
New Venture Formation. Prentice-Hall International, Inc

Widodo, A., S. (2012). Kewirausahaan Start Your Own Business. Yogyakarta: jaring Inspriratif.

Hasibuan, A., H., & dkk. (2021). Kewirausahaan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun