Mohon tunggu...
Nurul Jubaedah
Nurul Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Teacher, writer, traveler, vloger

“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis sampai Mati

30 Mei 2022   10:56 Diperbarui: 30 Mei 2022   11:03 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, menjadi bahan introspeksi dan refleksi sehingga hasil lomba bisa menjadi self-efficacy, self-reward, self-love, self-belief, dan self-goal. Penulis yang sering mangajukan diri untuk sebuah lomba akan lebih menghargai proses daripada hasil. Mengapa? Karena proses akan membentuk pribadi yang bersyukur. Mensyukuri waktu, usia, dan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk mengisi sisa waktu melakukan kegiatan positif dan bermanfaat.

Bukti menulis itu sebagai wujud syukur adalah hasil karya kita yang telah kita share ke media sosial selanjutnya dikumpulkan dan diterbitkan menjadi buku antologi atau buku solo. Inilah rasa syukur seorang penulis kepada Allah SWT terhadap ilmu yang telah Dia berikan kepada makhluk-Nya.

Setelah publik mengonsumsi karya kita melalui buku maupun blog maka ilmu pengetahuan yang telah kita miliki akan semakin berkembang, semakin banyak, dan semakin bermanfaat sehingga bisa dinikmati oleh orang lain tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Inilah yang dinamakan pahala jariyah semoga keikhlasan dan totalitas dalam berkarya suatu hari akan dipertemukan dengan yang namanya keajaiban. Sejarah kehidupan akan merekam jejak penulis melalui karyanya. Karya mereka tidak akan punah bahkan hilang ditelan zaman.

Menulis Adalah Jiwa

Menuangkan ide dengan hati dan jiwa yang utuh akan memberikan ruh pada setiap kalimat yang tertuang. Kesehatan akan meningkat saat menulis tentang pengalaman hidup. Stres akan menurun jika kita menulis secara terus menerus. Imun akan meningkat, tekanan darah akan turun, mood bekerja akan lebih baik, bahagia akan sering menghampiri, depresi akan berkurang. Otak kiri penulis semakin terasah terutama yang berkaitan dengan analisa dan rasionalitas. Otak kanan bebas berkreasi dan memperkuat institusi maka otak kiri dilatih untuk menulis.

Menulis adalah cara ampuh mengenali diri sendiri dan bermanfaat untuk kesehatan jiwa. Menulis mengikuti bakat dan selera penulis sesuai dengan genre yang dikuasai. Fiksi maupun nonfiksi tidak ada masalah karena keduanya bisa menjadi media untuk menyampaikan dan menyalurkan ide, gagasan, pengalaman, dan perasaan kepada pembaca.

Penulis fiksi maupun nonfiksi disarankan untuk bersikap fleksibel sehingga bisa melebur di antara keduanya meskipun karya yang mereka hasilkan akan menjadi ciri khas masing-masing kedepannya. Penulis yang mampu memilih dan menuangkan kata menjadi tulisan indah maka mereka sedang memanusiakan kehidupan melaui jiwa yang indah.

Menulis Sampai Mati

Penulis menuangkan pemikirannya dalam sebuah tulisan melalui tahapan yang ketat tapi tidak rumit. Jika telah terbiasa maka karya yang dihasilkan akan menjadi sebuah kewajiban yang jika ditinggalkan akan merasa berdosa. Proses menulis dimulai dengan research, record, recheck, dan refine.

Research. Mula-mula penulis menyiapkan sejumlah referensi, searching beberapa jurnal di  google scholarship atau sejumlah buku yang akan mengukur dan mendukung sejauh mana tingkat ilmiah sebuah tulisan yang akan kita tuangkan. Selanjutnya menyiapkan judul menarik, yang eye catching dan simple tapi menggigit para pembaca.

Record. Penulis membuat outline dalam word terlebih dahulu dan sudah disiapkan berdasarkan standard template seperti A4, front 12, times new roman, margin 2,2,3,3. Aturan seperti ini sebenarnya fleksibel mengikuti aturan yang diberlakukan sesuai dengan komunitas pegiat literasi yang para penulis biasanya ikuti, jadi tidak perlu ribet. Selanjutnya outline tersebut dikembangkan menjadi konsep, paragrap pembuka, isi, dan penutup. Kebetulan penulis bergenre non fiksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun