Mohon tunggu...
Nurul Jubaedah
Nurul Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Teacher, writer, traveler, vloger

“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Generasi Literat Generasi Antiplagiat

29 Mei 2022   14:41 Diperbarui: 29 Mei 2022   14:44 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Generasi Literat Generasi Antiplagiat

(Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Generasi literat adalah generasi yang memahami, menyadari, dan memaknai literasi termasuk dalam dunia pendidikan. 

Sebagai generasi fresh maupun experienced graduate yang membiasakan budaya literasi atau melekwacana bukan hanya sekedar budaya orasi atau berbicara saja.

Generasi yang dikatakan literat adalah generasi yang memahami, menelaah informasi, dan ikut terlibat dalam menulis dan mempublikasikan karya tulisnya. Baik melalui surat kabar cetak maupun digital, gagasan disampaikan mengenai wacana yang sedang ramai dibahas di tengah masyarakat luas. Sikap kritis dan peka terhadap informasi akan mampu meningkatkan skill baik secara kualitas maupun kuantitas intelekual.

Media cetak atau digital mampu membentuk generasi literat membiasakan berpikir memahami wacana melalui proses membaca, menulis, sampai menciptakan karya. 

Generasi literat erat kaitannya dengan pembiasaan kelompok yang gemar membaca atau reading society seperti halnya pembelajaran literasi yang diterapkan di sekolah. Budaya literasi membentuk generasi literat sebagai akar dari peradaban yang mampu mentrasformasikan mindset dan attitude.

Generasi antiplagiat adalah generasi yang anti atau tidak mengutip sebagian atau seluruh karya tulis pihak lain yang diakui sebagai haknya tanpa menyatakan sumber secara tepat dan akurat. 

Pengetahuan generasi fresh maupun experienced graduate terhadap antiplagiat akan meningkat jika sering mengikuti kegiatan pelatihan, workshop, training, sosialisasi, atau pun best practice mengenai literasi dan plagiasi.

Salah satu penyebabnya adalah mereka tidak mengetahui tentang plagiat beserta sanksinya sehingga tidak dibekali wawasan dan keterampilan menulis atau menciptakan sebuah karya orisinil itu seperti apa. 

Seharusnya mereka memahami bagaimana teknik mengutip dari internet atau sumber referensi itu seperti apa sehingga kedepannya dipastikan tidak akan ada lagi kasus budaya plagiat.

Cara mengatasi Generasi Literat antiplagiat :

Generasi Literat antiplagiat akan terwujud dengan menerapkan reformasi sistem pendidikan melalui gerakan semangat membaca-menulis. 

Guru menjadi pemegang peranan penting yang akan menjadi teladan bagi generasi emas Indonesia. Berikanlah keteladanan menjadi pegiat literasi, buatlah karya produktif sehingga akan dibaca lalu ditiru oleh setiap generasi.

Generai literat antiplagiat bisa terlahir dan meneruskan perjuangan pendidikan Indonesia yang siap bersaing dengan negara lain sehingga tercipta generasi yang memuliakan kejujuran dalam segala aspek kehidupan. 

Allah berfirman yang artinya, "Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong". Q.S. An-Nahl : 105.

Daftar Pustaka

Atika, T. (2019). TELAAH HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PLAGIAT KARYA ILMIAH DALAM PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL (Doctoral dissertation, UIN RADEN FATAH PALEMBANG).

Rahmawati, I. S. (2018). MENCIPTAKAN GENERASI LITERAT MELALUI MEDIA MASSA SURAT. Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 13(2).

Syifa, F. F. (2020). Efektifitas Literatur Pilihan Siswa dan Guru Dalam Membaca Teks Naratif Pada Siswa dengan Motivasi Tinggi dan Rendah. Jurnal Pendidikan NUsantara, 1(1), 37-46.

Tsaniyah, N., & Juliana, K. A. (2019). Literasi digital sebagai upaya menangkal hoaks di era disrupsi. Al-Balagh: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 4(1), 121-140.

Wahyuni, S. (2009). Menumbuhkembangkan minat baca menuju masyarakat literat. Diksi, 16(2).

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 1 buku solo, 18 buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 55 artikel (Oktober 2021-Mei 2022). Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun