(Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag Guru SKI di MTsN 2 Garut)
Tahun 2000 (S1 PAI)
Saya menempuh karir untuk pertama kalinya yaitu menjadi guru honorer. Saya mulai mengajar bahasa Inggris di MTs swasta di dekat tempat tinggal saya. Pada saat itu saya bertemu dengan kepala madrasah yang baik dan welcome. Saya memiliki ijazah Pendidikan Agama Islam (PAI) tapi kepala madrasah saat itu memberikan kesempatan kepada saya untuk mengajar bahasa Inggris sesuai dengan selera saya.
Cita-cita yang tak sampai akhirnya menjadi kenyataan. Pada saat itu saya mempertimbangkan terasa ada yang kurang dari diri saya mengingat menjadi  PNS itu sangat mustahil, begitulah pemikiran saya saat itu maka dari itu saya harus banting setir menjadi guru bahasa Inggris namun, apalah daya saya hanya seorang guru honorer "gaji yang saya dapatkan mana cukup?", saya menghela nafas panjang dan akhirnya saya memiliki ide untuk mengikuti kuliah kelas karyawan jurusan bahasa Inggris di STKIP Cimahi. Saya memperhitungkan bahwa saat itu saya sanggup untuk mengikutinya dikarenakan saya mendapat jatah Tunjangan Penghasilan Guru (TPG) dari dua sekolah yang berbeda yang dibayarkan setiap 3 bulan sekali. Saya nekad mendaftarkan diri dan lolos test.
Tahun 2004 (S1 Bahasa Inggris)
Sejak tahun 2004 saya sudah menjadi mahasiswi jurusan bahasa Inggris di STKIP Cimahi. Saya merasa sangat bahagia karena saya merasa inilah jurusan yang sejak SMA saya cita-citakan. Saya tidak menyangka Allah SWT memberikan kesempatan yang begitu manis pada saya. Saya biasanya pergi ke kampus naik kereta jinwes, begitu sebutan kereta Cibatu Purwakarta saat itu berangkat jam 05.00 WIB dari stasiun Cibatu dan pulang jam 16. 00 WIB.
Saya menjalani kuliah dari tahun 2004 sampai 2007. Saya bisa menyelesaikan lebih cepat karena Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) bisa dikonversikan dengan ijazah S1 PAI sebelumnya. Alhamdulillah saya bisa mengikuti sidang di kloter pertama dengan nilai urutan pertama. Semangat belajar saat itu sangat membara dikarenakan sesuai dengan apa yang saya telah cita-citakan sejak SMA yaitu menjadi guru bahasa Inggris padahal saya sudah punya gelar S.Ag pada tahun 2001. Jauh sebelum menjadi sarjana bahasa Inggris saya sudah memberanikan diri untuk membuka kursus bahasa Inggris di rumah. Saat itu yang mendaftarkan diri di tempat kursus saya sampai 100 peserta didik dari berbagai tingkatan dan dari berbagai sekolah di Cibatu Garut.
Nama tempat kursus saya adalah Nabila English course sesuai dengan nama anak sulung saya. Alhamdulillah dengan hanya modal nekat dan percaya diri akhirnya saya bisa mewujudkan cita-cita saya. Jika dilihat dari penghasilan saya saat itu, kemungkinan kecil saya bisa kuliah lagi karena untuk biaya hiduppun tidak cukup. Pada tahun 2004 saya baru memiliki satu anak perempuan jadi saya pikir kalau tidak sekarang kapan lagi saya bisa menyempatkan waktu untuk kuliah mungpung baru punya satu anak. Â Pada tahun 2007 saya wisuda dan berhasil menyelesaikan kuliah S1 jurusan bahasa Inggris dengan IPK 3.45. Setelah mengajar di MTs swasta selama 10 (sejak tahun 2000 sampai tahun 2010) maka tahun selanjurnya saya pindah mengajar ke MTs swasta lainnya yang berbeda lokasi karena sejak diangkat PNS tahun 2007 saya diperbantukan untuk mengajar di MTs swasta mengingat di MTs negeri saat itu gurunya penuh.
Tahun 2010 (S2 PAI)
Pada tahun 2010 saya merasa lebih leluasa bergerak di madrasah ini. Seajak saya mendapatkan keajaiban pada tahun 2007 karena lolos validasi tanpa testing menjadi PNS maka saya mensyukuri kelulusan PNS inidengan mendaftarkan diri ke UIN SGD Bandung untuk mengikuti kuliah S2 dan Alhamdulillah lulus. Saya meminta saran kepada bapak kepala apakah saya harus daftar S2 jurusan bahasa Inggris atau linier dengan jurusan yang sesuai dengan PNS. Bapak kepala menyarankan saya daftar S2 sesuai dengan jurusan yang diangkat PNS yaitu PAI. Bismillah dengan izin Allah Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan kuliah dari tahun 2010-2012 dengan IPK 3.5. Perjalanan kuliah selama dua tahun di S2 tidaklah semudah membalikkan tangan. Saya menempuhnya dengan naik elf setiap hari Jumat dan hari Sabtu, menginap di rumah bibi dan di tahun terakhir S2 saya sedang mengandung anak ke tiga sampai lahir dengan lancar dan alhamdulillah masih bisa menyelesaikan Tesis dan wisuda.