Mohon tunggu...
Money

Indonesia dan Konsumsi Berasnya

10 Oktober 2016   18:37 Diperbarui: 10 Oktober 2016   18:57 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Beras adalah salah satu produk makanan pokok paling penting di dunia. Pernyataan ini terutama berlaku di Benua Asia,tempat beras menjadi makanan pokokuntuk mayoritas penduduk (terutama di kalangan menengah kebawah masyarakat). Benua Asia juga merupakan tempat tinggal dari para petani yang memproduksi sekitar 90% dari total produksi beras dunia.

Budidaya beras cocok untuk wilayah-wilayah dengan iklim hangat,di Indonesia Pulau Jawa masih menjadi andalan produksi beras nasional karena menyumbang hingga 60 persen skala nasional. Produksi beras Kalimantan belum mencukupi dan bergantung suplai petani dari jawa. "Produksi beras Kalimantan hanya 5 persen saja dari skala nasional," ujarnya Sutarto.,Selasa, 4 Maret 2014. Dia memprediksi panen nasional menghasilkan beras hingga 3,5 juta ton pada tahun ni. Bulog juga menyiapkan ketahanan pangan nasional 3,5 juta ton berashasil panen petani.

Selama beberapa dekade Indonesia telah berjuang untuk mencapai swasembada beras namun hanya berhasil di pertengahan 1980an dan 2008-2009. Pada beberapa tahun terakhir Indonesia perlu mengimpor sekitar 3 juta ton beras setiap tahunnya, terutama dari Thailand dan Vietnam, untuk mengamankan cadangan beras negara. Impor ini dilaksanakan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). 

Badan ini memiliki monopoli untuk impor dan ekspor beras, berhubungan dengan proses distribusi dan menjaga stabilitas harga beras di Indonesia. Bulog biasanya menjaga cadangan beras antara 1,5 ton sampai 2 ton melalui membeli beras dari penghasil-penghasil domestik dan eksportir-eksportir asing.di sisi lain, berusaha mengurangi konsumsi beras masyarakat melalui kampanye seperti "satu hari tanpa beras" (setiap minggunya), sementara mempromosikan konsumsi makanan-makanan pokok lainnya. 

Strategi ini belum bisad ikatakan berhasil karena jumlah produksi beras hanya sedikit meningkat dan kebanyakan orang Indonesia menolak untuk mengganti beras dengan bahan-bahan makanan lain. Pemerintah Indonesia mengumumkan rencananya untuk mengalokasikan lebih banyak anggaran negara, yang dihasil kandari pengurangan subsidi bahan bakar negara, untuk pembangunan infrastruktur di sektor agrikultur di 2015. 

Di dalam rencana ini, yang merupakan bagian dari saham negara untuk mencapai swasembada beras pada tahun 2017, 3 juta hektar fasilitas-fasilitas irigasi diperbaiki dalam periode 2015-2018. Intervensi- intervensi lebih lanjut termasuk rehabilitasi dari infrastruktur manajemen air lainnya, dan juga distribusi biji, pupuk dan mesin-mesin pertanian.

Karena populasi Indonesia terus bertumbuh, dan mengimplikasikan bahwa akan ada lebih banyak kebutuhan konsumsi makanan di masa depan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan juga beberapa perusahaan besar di Indonesia baru-baru ini memulai program kemitraan dengan para petani kecil penghasi lberas dengan tujuan meningkatkan produksi beras melalui  program-program pendanaan untuk penggunaan teknologi-teknologi baru dan inovatif. Program-program ini sedang dikembangkan, dan karenanya, belum menunjukkan hasil yang signifikan.

Bahwa kita telah ketahui beras merupakan makanan pokok masyarakat indonesia dan sebagian masyarakat beranggapan bahwa konsumsi beras dalam negeri sangat besar namun konsumsi beras masyarakat Indonesia tidak sebesar yang angka yang diasumsikan selama ini.

”Dari hitungan verifikasi ulang tadi tidak perlus ampai 73 juta ton per tahun. Dalam hitungan ulang total konsumsi nasional hanya sekitar 28 juta ton per tahun,”Andrinof menjelaskan, dari hasil rapat mengenai pangan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, pada Jumat (20/3/2015).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menjelaskan, dari rapat yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemerintah telah menarik kesimpulan bahwa konsumsi beras nasional hanya sebesar 114 kg per kapita.

kita dapat berkesimpulan bahwa negara kita indonesia adalah satu negara yang tidak bisa lepas dari yang namanya beras dan dalam masyarakat indonesia beras merupakan makanan pokok yang wajib ada pada setiap rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun