Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Hanya(lah) Rumah di Desa dan Gaya Minimalis

11 Juli 2022   15:03 Diperbarui: 11 Juli 2022   15:10 1735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : rancapost.com

Tidak menghabiskan uang setalah mendapat  gaji mungkin  merupakan cara termudah untuk menabung, begitu kira-kira-kata mutiara yang pernah saya dengar.  Artinya tidak semua yang didapat setelah mendapat jerih payah selama satu bulan harus habis untuk keperluan yang serupa. Konsep sederhananya adalah menyisihkan gaji dengan mendahulukan kebutuhan primer.

Sepertinya mudah saja saat meneorikan bahwa hidup harus sederhana atau sekarang orang akan berkecenderungan hidup minimalis. Suatu bentuk gaya hidup yang mulai akrab  sejak tahun 1980-an sebagi pilihan dari bentuk interior yang rumit,  Kemudian berkembang merambah pada sendi seluruh kehidupan yang menginginkan bentuk pragmatis.

Orang mampu memilih artinya pada dirinya sudah ada kemapanan. Tidak mungkin ketika seseorang yang tidak mempunyai pendapatan tetap atau paling tidak ada pendapatan yang dapat digunakan untuk hidup sehari-hari akan mempunyai pilihan. Maka pilihan yang normal adalah mengikuti alur kehidupan yang tidak bisa membawa dirinya untuk menentukan suatu pilihan.

apakah suatu keputus-asaan? Jika melihat orang-orang di desa sebagaimana tetangga-tetangga saya, maka pilihan gaya minimalis, maksimalis, atau metropolis tidak begitu pusing dipikirkan. Karena bagi orang desa hidup sekadar menjalani yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Tetapi bukan pasrah mengalah dengan putaran zaman.

Hanya saja kesederhanaan cara pandang orang desa pun berbeda-beda, jika mampu pastilah mereka akan memelih furnitur dari bahan dasar kayu jati. Mungkin untuk orang kota terutama yang mempunyai rumah di kota-kota besar akan mengatakan jika, kursi dan meja, lemari, buffet, dan perbaot lainnya akan mengatakan sangat mahal. Tetapi bagi orang-orang yang berdomisili di sekitar tempat tinggal saya perabot dari kayu jati tersbut sangat terjanagkau.

Bahkan bisa dibilang lebih awet jika menggunakan perabot yang berbahan kayu jati daripada kayu yang berasal dari tripleks produk pabrik. Pola yang memilih dengan pilihan sekali dan dapat digunakan dalam waktu yang lama bisakah dikatagorikan kehidupan minimalis? Bisa ya.

Bukankah gaya minimalis hanya akan menggunakan pilihan rumah, pekarangan rumah atau taman, serta perabot yang mengisi rumah tidak memerlukan tempat yang luas. Mungkin konsep minimalis sudah ada pada nenek moyang kita yang lebih mengedapankan kemanfaatan barang.

Kalaupun rumah  saudara di desa Maitan, Tambakromo sangat luas,  mungkin sekarang masih ada. Karena memang kegunaannya juga banyak, di samping untuk tinggal saudara besar. ada buyut, kakek dan nenek, kedua orang tua, anak-anak yang berjumlah 5. Belum fungsis rumah sebagai tempat untuk menyimpan hasil sawah ladang. Jadi fungsinya memang banyak.

Dari segi arsitektur, bentuk rumah di desa-desa stereotip, joglo.  Rumah minimalis pun stereotip, bentuk bangunan geometris minim pernik-pernik. Sehingga perbedaan rumah pada setiap generasinya akan mempunyai gaya sendiri-sendiri. Dahulu kala, orang membangun rumah besar memang jumlah anggota keluarganya juga banyak, tetapi sekarang orang di desa pun membangun rumah mulai meniru gaya minimalis tetapi tetap mengedapankan bentuk asli joglo.

Gaya  Rumah mencerminkan nilai  Estetik 
 

ilustrasi : 99.co
ilustrasi : 99.co
Nilai estetik saat memilih gaya minimalis pastilah akan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Bukan hanya karena ingin dibilang modern dengan pilihan minimalis maka kursi dalam satu ruangan tamu hanya ada satu jika ada tamu dan satu untuk tuan rumah setelahnya di ambil kembali untuk ruang makan.

Kalau menggeser geser perabot dari satu tempat ke tempat lainnya agar ruangan tampak luas, namanya bukan minimalis tetapi memang tidak punya.  Jikalau saja rumah yang berukuran 7 x 12 M persegi kemudian akan dibangun satu rumah minimalis tetapi masih pada fungsinya maka ruang yang difungsikan sebagai ruang tamu, ruang tempat tidur kamar mandi pastilah akan mengurangi sekat-sekat. Sehingga furnitur yang pas dengan fungsi akan dipilih. Sehingga nilai estetik ruang tamu hingga ke kamar mandir tidak ada bedanya, sangat elegan.

Pilihan barang yang berkualitas dan futuristik adalah pilihan yang harus dipertimbangkan. Jikala sering ganti-ganti perabot bukannya ingin irit tetapi malah pemborosan. Memang frugal living sudah mulai ingin menggeser gaya minimalis. Dengan gaya frugal living seseseorang bisa mendapatkan barang yang jauh lebih murah dengan bentuk yang sama. Tetapi harus diingat untuk untuk memilih barang yang sifatnya jangka panjang seperti kakek saya beliau lebih suka mementingkan kualitas.

Tetapi tidak ada jeleknya untuk urusan perut misalnya, bolehlah kita memilih barang yang sama dengan harga yang lebih murah. Seperti yang biasa saya lakukan, saat ngopi kawan kantor lebih suka ke kafe sementara saya lebih memillih ke pojokan perumahan. Kalau di kafe satu gelas kopi 30 ribu, sementara itu saya cukup mengeluarkan uang 3 ribu sama nikmatnya kopi hitam kental asli arabika. Hidup minimalis bersanding dengan frugal living bisa dicoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun