Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nostalgia Menonton Wayang, (Kok) Sekarang Tega-teganya Ada yang Mengharamkan

17 Februari 2022   17:52 Diperbarui: 17 Februari 2022   18:00 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: regional.kompas.com

Dengan cara yang unik si dalang menceritakan kepada penontonnya jika orang yang jelek budi pekertinya pasti akan memperoleh kenistaan diakhir hidupnya. Sebagaimana tokoh sengkuni yang suka mengadu domba harus mati dengan cara yang sangat kejam. Atau Rahwana yang harus mati dengan keadaan yang menyedihkan.

Wayang sebagai pemersatu masyarakat Indonesia dengan kebhinekaannya karena selain wayang kulit  dikenal juga wayang orang, wayang golek dan lainnya semuanya  memuat pemahaman agama dengan sangat cair. 

Mungkin dulu juga begitu para wali menyampaikan ajaran agama islam ke penduduk Jawa yang sebagian besar masih menganut agma Hindu, Buda, bahkan penganut kepercayaan. Akulturasi kebudayaan penduduk asli dan agama Islam yang ingin disampaikan oleh para wali secara damai itu  dalam cerita sejarah dan perjalanannya jarang ditemui gejolak yang luar biasa.

Ketika Tokoh Wayang Mulai Mulai Merambah Permainan Modern
Timbulnya hujah dari seorang ustad itu sebagai salah satu bukti jika bangsa kita sedang dalam pengaruh yang sangat kuat akan adanya infiltrasi (arti secara harfiah adalah masuknya air ke dalam tanah) yang kemudian banyak dipakai untuk mengartikan masuknya  sesuatu ke dalam sendi kehidupan. Dan orang yang menyatakan jika wayang adalah sesuatu yang harus dimusnahkan mungkin membawa pesan untuk mengaburkan budaya asli Indonesia. setelah

Jikalau saja tidak ada tanggapan yang menentang atas pernyataan dari ustad tersebut tidak mungkin pernyataan yang serupa akan selalu timbul. Mungkin dalam bentuk pengakuan-pengakuan yang mendiskriditkan budaya-budaya lainnya yang mewarnai corak masyarakat Indonesia, semisal reog, ludruk, jatilan, ketoprak dan lain-lainnya.

suatu ketika ketika saat saya mainkan Mobil Legend ada salah satu tokoh wayang yang menjadi heronya yaitu Gatotkaca.  Dalam batin saya mengapa pembuat aplikasi game di Indonesia tidak membuat suatu permainan yang juga menapilkan tokoh legenda lainnya tentunya dengan setting musik serta nuansa alam Nusantara. Atau cara kreatif lainnya siapa tahu bisa lebih disukai anak sekarang

Wassalam
Pati, 17 Pebruari 2022
 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun