Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keseringan Kepo Terbitlah Overthinking

24 Maret 2021   12:52 Diperbarui: 24 Maret 2021   12:56 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keseimbangan dalam segala hal sangat penting, tidak terkecuali dalam proses pikir. Salah satu organ yang tidak pernah berhenti dalam kehidupan manusia adalah berprosesnya otak. 

Ketika mata terbuka dan melihat sesuatu pasti otak akan  merespon, kemudian memerintahkan untuk melakukan suatu tindakan atau meresponnya. 

Bahkan tidur  pun otak tidak mau juga tidur. Mungkin sama dengan jantung yang tidak mau beristirahat. Namun sayangnyaa jantung maupun otak jika berhenti dalam berproses akan terjadi gangguan yang sangat serius dalam hidup.

Tidak semua orang bisa mengerjakan perbuatan yang telah distimulus oleh otak. Dan hanya berhenti di terminal memori yang bisa dibuka suatu waktu. Atau karena seringnya menyimpan rangsangan-rangsangan tanpa bisa melakukan pekerjaan maka yang timbul adalah kejenuhan otak itu sendiri.

Bahkan bisa saja ketidakberanian otot melakukan sesuai dengan yang diperintahkan oleh otak sebagai jenderal akan menjadi kebiasaan. Selanjutnya otak lebih suka berpikir. 

Bisa dibayangkan jika setiap hari mata dan indera lain menerima rangsangan kemudian sang "Jenderal" hanya mampu berpikir. Tidak ada kuasa untuk memerintah organ tubuh lainnya, bisa dibayangkan betapa banyaknya PR yang harus dikerjakannya.

Menyeimbangkan Proses Berpikir Dan Bekerja Sangat Penting.

Terlihat mudah mengatakan Jika hidup harus berimbang. Tidak boleh berlebih-lebih dan jangan sampai kekurangan, yang sedang-sedang saja begitu kira-kira. 

Namun bagaimana cara agar hidup itu berimbang, itulah yang  menjadi permasalahan. Karena tidak semua orang mempunyai takaran yang pas untuk bisa dikatakan mempunyai sistem pengaturan berpikir yang berimbang.

Paling tidak bisa meletakkan setiap stimulus pada porsi semestinya akan menolong beban otak agar tidak terlalu bekerja berat. Beban yang terus menerus diterima memori otak sedikit banyak akan berpengaruh pada kondisi tubuh seseorang. 

Kalau saja tubuh bisa menerima berjuta-juta rangsangan yang diterima tidak menjadi masalah. Kala terjadi memori yang berlebihan paling tidak ada suatu tekanan dalam psikis, stress, bahkan depresi.

Tidak ingin mencari tahu secara berlebihan tentang suatu masalah yang tidak berkaitan langsung dengan diri sendiri bisa dipilih. Dengan demikian si otak alias sang Jendral  akan memudahkan perintah yang harus dikerjakan kemudian mengerem yang tidak harus dikerjakan. Bahkan skala prioritas bisa diterapkan. Bukankah tidak semua masalah akan selalu berkaitan dengan diri sendiri.

Jikalau masalah diri sendiri saja bisa dibuatkan skala prioritas apalagi masalah orang lain yang tidak ada kaitannya sama sekali sudah semestinya bisa disingkirkan. Namun sayangnya ada saja orang-orang mengantarkan masalah itu ke depan kita. Ditolak tidak baik, kalau diterima mau tidak mau kita yang disodori masalah akan ikut juga terlibat minimal akan berpikir juga.

Menyaring Masalah yang Singgah

Di setiap tanah yang dipijak oleh manusia seolah-olah ada bahan untuk dipikirkan. Terlebih di dunia kerja segala hal harus dipikirkan sebelum dilakukan. Proses berpikir sebelum melakukan suatu pekerjaan memang wajib hukumnya, entah pasal berapa saya tidak tahu hehehehe...

Tidak semua berita yang diterima terkesan baik akan baik juga dibaliknya, bahkan sebaliknya bisa saja berita yang singgah terlihat buruk akan buruk juga. Bahkan tangkapan suara di telinga,penciuman, sentuhan dan lainnya mungkin ada arti yang tersembunyi. Begitu rahasiakah segala sesuatu yang sebenarnya bisa dilihat oleh mata telanjang. Tidak ada rahasia hanya kehati-hatian agar tidak ada penyesalan di belakang hari.  

Berpikirlah sebelum berbicara, atau hati boleh panas namun kepala harus tetap dingin bahkan banyak lagi pepatah yang dituliskan oleh orang bijak yang pada hakikatnya mengajak orang untuk berpikir dengan jernih. Agar pekerjaan yang dihasilkan juga memuaskan untuk diri sendiri bahkan orang lain.

Overthinking Karena Terlalu Kepo

Knowing every particular Object (Kepo) bisa jadi merupakan masalah serius terjadinya overthinking. Ingin mengetahui segala sesuatu hingga detail paling kecil yang nyata bahkan bisa saja disangkut-sangkutkan dengan dunia metafisika. 

Sebenarnya masalah itu sangat sederhana misalnya, 2 + 2 = 4. Karena tidak terima mengapa bisa-bisanya si angka empat muncul hanya karena ditambahkan 2 +2. 

Bahkan timbul juga darimana angka 2 itu, kemudian dihubungkan lagi dengan memang Tuhan menciptakan segalanya ada dua. Dan masih banyak lagi masalah yang timbul hanya karena tambah-tambahan 2+2 tadi.

Sebagaimana yang saya sampaikan di atas akan terasa enak jika segala hal ditempatkan secara berimbang. 

Tidak kurang dan tidak berlebih. Andaipun harus berlebihan muatan pada suatu waktu karena ketidaksengajaan, akan lebih baik jika bisa dikurangi bukan dengan memikirkannya tetapi segera kerjakan yang sedang dipikirkan asal tidak keluar dari koridor aturan yang berlaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun