Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bali, NTT, Sulut, dan Papua untuk Sementara Lupakan Investasi Pabrik Mirasnya

4 Maret 2021   14:27 Diperbarui: 5 Maret 2021   11:32 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi minuman beralkohol yang dijual di pasaran. (sumber: AFP / LIU JIN via kompas.com)

Karena sudah ada daerah yang mempunyai akar rumput pengelolaan Minol sehingga pengawasan dan pengendaliannya pun lebih bisa diawasi daripada membiarkan setiap daerah mempunyai pabrik-pabrik minol yang belum tentu berizin dan produksinya pun malah kucing-kucingan dengan pemerintah.

Keberanian Daerah Diuji oleh Jokowi dengan Mencabut Perdanya yang Berkaitan dengan Miras

Hanya saja sekarang berani tidak kepala daerah kepala daerah mencabut alokasi dananya yang mengalokasikan APBD nya untuk pabrik Miras. Jikalau berani berarti niatan untuk mengurangi peredaran miras di tengah masyarakat juga akan berkurang bahkan hilang. 

Tetapi jika tidak berani melakukan hal yang sama dengan presidennya apa tidak bisa dikatakan membiarkan pemimpinnya berjuang sendirian.

Cara Jokowi mungkin hanya sebagai tes ombak untuk mengetahui seberapa kuat pemegang kuasa di daerah untuk mengurangi Miras. 

Jikalau tidak juga ada niatan untuk mengurangi produk mirasnya kemudian masih juga mengimpor Minol artinya memang dari lahan ini banyak menguntungkan. Dengan asumsi keuntungan 100 milyar seperti DKI diperoleh maka tes ombak Jokowi hanya menjadi pemandangan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun