Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shefield United Kalah Lagi dan Masih Setia di Dasar Klasmen, Haruskah Lempar Handuk?

22 November 2020   22:54 Diperbarui: 22 November 2020   23:33 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shefield United F.C.  pada pertandingan ke-9 ini harus bisa memenangi pertandingan jika tidak ingin terbenam di klasmen premier league. Karena sementara ini klub yang berasal dari Inggris Selatan ini menduduki peringkat paling buncit. Meskipun sebagai tuan rumah, Shefield United belum menjamin akan mudah mencundangi tamunya kali, West Ham United F.C. yang mempunyai peringakta klasmen lebih tinggai sedikit di atasnya.

Mengandalkan  taktik bermain saja tidak akan cukup, harus disertai dengan  semangat yang tinggi. Sebagaimana semangat Spartan yang bisa menahan laju pasukan yunani. Tidak adanya gelora yang tinggi hanyalah memainkan teknik-teknik permainan yang teks book. Dan itu sangat mudah ditebak. Terlebih permainan yang teks book sangat tegantung dengan taktik pelatih yang jenius.

Namun sayangnya, pelatih jenius tidak akan mau melatih klub yang baru saja naik ke divisi utama. Meskipun  Sheffield United mengalami masa kejayaan pada tahun 1895 sampai 1925. Mereka berhasil meraih sekali juara First Division (1897/98) dan 4 kali trofi Piala FA (1899, 1902, 1915, 1925). Namun itu adalah cerita masa lalu. Kenyataan sekarang, sang pelatih Chris Wilder  sangat berat untuk mengulang sebagaimana kesuksesan yang dicapai 100 tahun yang lalu.

Permainan yang monoton tanpa kreativitas sangat terlihat pada babak pertama yang diperagakan oleh Shefield United bahkan bisa dikatakan tidak ada serangan yang yang 99 % membahayakan gawang West Ham United menskipun ada bebarapa peluang yang dikatakan sangat memungkinkan untuk menjadi gol, namun penyelesaian yang kurang ces pleng, maka hanya menjadi kekesalan pelatih.

Bahkan West Ham United yang dilatih oleh Moyes, sangat tenang meladeni Sheffield United. Di tiap lini pergerakan pemain sangat tenang namun beberapa peluang pun masih belum bisa dimaksimalkan untuk menjadi gol. Hanya yang menjadi permasalah tim medioker seperti West Ham terlebih tim kelas bawah adalah tidak ada kreativitas di kotak penalti. Baik West Ham maupun Shefield United langsung ingin menendang bola ke arah gawang, dan berharap bisa menjadi gol.

Kreativitas yang tinggi biasanya akan nada pada pemain yang berharga mahal, tentu saja kedua tim ini tidak akan mampu membelinya, sebagaimana Manchester City yang mampu memborong pemain bertalenta tinggi sekaligus membayar pelatih jenius. Andaikan saja Shefield United ini lebih sedikit bermain dengan mengandalkan semangat tinggi tidak terjebak pada ketakutan akan kalah atau beban untuk menang, maka cerita akan lain. tidak akan berada di dasar klasmen.

Ketakutan untuk kalah atau beban untuk menang, keduanya adalah sama-sama penyebab pemain tidak lepas untuk bermain, yang pada akhirnya akan membuat potensi pemain tidak bisa dimaksimalkan. Dan pasti saja akan menjadi hambatan untuk mendapat kemenangan. Pelatih pasti tahu itu karena kadang-kadang palatih pun mendapat tekanan dari pemilik klub agar bisa mendapat hasil terbaik.

Sebagai tim promosi Sefield United sebenarnya digadang-gadang bisa bersaing untuk bisa berkiprah di premier league, namun hingga pada pertandingan ke-9 ini belum bisa menunjukkan tajinya. Bahkan masih saja berkutat di dasar klasmen. Pada menit ke 55 Haller menceploskan bola ke gawang Shefiled United. Runtuh sudah semangat yang mulai dibangun tim yang diasuh Chris Wilder ini.

Semangat dan kreativitas tiap pemain bahkan dalam satu tim harus selalu ada, kemudian penerjemahan bermain harus lewat komunikasi yang baik. Bukankah olah raga apa pun bentuknya hanyalah bermain-main saja. Kalau ada efek yang ditimbulkan memang karena manusia membutuhkan sarana untuk menunjukkan superioritas. Dan ketika superioritas sudah di atas sportivitas maka yang terjadi seperti sekarang ini akan menjadi hukum siapa yang kuat  maka dia akan menjadi pemenang.

Dan ciri khas olah raga modern, pemilik kapital yang kuat maka akan bisa menguasai cabang itu. Terutama olah raga sepak bola ditingkat klub, semakin tidak terkira jumlah modal yang dimilliki maka dengan mudah akan membangun kekuatan klub. Dan bagaimanakah dengan Shefield United yang baru saja merangkak di premier league? Pastilah kepercayaan tinggi pada awalnya ketika bisa menapaki premier league.  Namun ketika hingga memasuki perjalanan pertandingan dari yang seharusnya masih berada di klasmen adalah suatu hal yang luar biasa jika di akhir kompetensi bisa merangsek ke papan tengah.

Kemenangan West Ham United ini mengantarkan poisi mereka  ke posisi 13 di atas Manchester City  yang sebelumnya dipecundangi Tottenham Hotspur. Paling tidak untuk malam David Moyes telah menunjukkan kapasitasnya sebagi pelatih jenius yang bersedia melatih tim medioker.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun