Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Leicester City Menang, Asa Juara Priemer League Terjaga

8 November 2020   23:05 Diperbarui: 10 November 2020   17:24 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan ke-8 premier league minggu malam mempertemukan tim tahun yang lalu hampir saja lolos ke piala champion Eropa sebelum detik-detik terkahir ditikung dengan sadis oleh Manchester United, yaitu Leicester City F.C.. Lawan yang dihadapi Leicester City kali ini  adalah  the Wolverhampton Wanderes atau the Wolves.

Konsitensi kedua tim pada musim ini cukup terjaga karena masing-masing tim masih berada di zona liga Eropa. Jika mereka selalu menunjukkan kapasitas tim yang solid tidak mungkin akan membuat kejutan sebagaimana saat Leicester City, menjuarai premier league.

Dan The Wolve menunjukkan grafik kenaikan yang berarti dari periode tahun 2017-2018 memasuki kembali ke Premier League setelah sebelumnya hanya berada di divisi Championship. Dan pada tahun 2019-2020 oleh sang pelatih Nuno Espirito yang berkebangsaan Portugal membawa tim ini menduduki peringkat ke-tujuh. Selisih dua peringkat dengan Leicster City yang menduduki peringkat lima di klasmen akhir tahun 2019-2020.

Tentunya klasmen di akhir tahun yang demikian dekat dan sekarang pun tidak ada perubahan yang mencolok. Hingga pekan ke-8 ini Leicester City berada di peringkat ke-4 sementara itu The Wolves menduduki peringkat ke-8.  Suatu margin yang tidak begitu jauh dengan pebedaan nilai 15 untuk The Fox dan 12 untuk Wolves.

Perbedaan yang tipis dalam peringkat dan nilai akan menjadikan kedua tim akan bermain terbuka dan menarik untuk ditonton. Sebagaimana pelatih yang mengarsiteki kedua tim adalah mempunyai gaya yang khas. Nuno bergaya Portugal dan Brendan Rodgers yang berasal dari Irlandia tentunya akanbergaya Inggris Raya

Jikalau bisa dibawa mengaca pada pertandingan kemarin antara everton yang diarsiteki Carlo Ancelotti yang berkebangsaan Italia harus takluk oleh Steve Bruce yang mengarsiteki New Castle United. Haruskah terulang kembali pelatih yang bergaya Inggris Raya akan megalahkan pelatih mengalahkan pelatih dari tanah Portugal.

Sebagaimana diketahui bahwa pelatih Nuno Esperito hampir sebagian besar timnya dibangun dari pemain yang berasal dari Portugal.

Dengan demikian gaya permainan Portugal yang seperti ke Amerika Latin akan sangat kental dalam gaya mengolah bolanya. Sebagaimana gaya pemain Amerika latin yang mempunyai kocekan indah akan lebih terasa bahkan cenderung Individual.

Selama masa pandemi Covid di seluruh belahan dunia yang menyelenggarakan even olah raga akan memperhatikan kehadiran pemain. Tidak terkecuali pada pertandingan sepak bola di premier league yang harus sepi dari penonton. Harusnya keadaan seperti ini bisa dimanfaatkan oleh tim tamu untuk mengembangkan permainan. Karena tidak terintimidasi oleh pendukung tuan rumah. 

amun sayangnya keadaan ini tidak bisa dimanfaatkan oleh the Wolves untuk bermain lebih terbuka dan menyerang namun lebih memilih bermain aman dengan bertahan.

Padahal pertahanan yang paling baik adalah menyerang, setelah 14 menit mengurung pertahanan the wolves lewat tusukan dari sisi kanan pertahanan  tembakan penyerang the foxes mengenai tangan pemain belakang the wolves. Setelah wasit memperhatikan VAR diputuskan penalti. Hukuman diambil oleh Jamie Vardy. Tembakan ke kiri penjaga gawang the wolves mulus tidak terjangkau oleh kipper. 1-0 untuk Leicester city.

Permainan tim Leicester City kali ini lebih solid dengan aliran bola yang lebih lancar ke kanan rusuk pertahanan atau dari sebelah kiri pertahanan Wolves. Mungkin dari sisi inilah yang dianggap titik terlemah lini yang ada. Kesolidan the fox itu jikalau tidak terpecahkan oleh Nuno akan menjadikan batu besar yang tidak bisa disingkirkan maka akan menjadikan permainan timnya tidak akan bisa berkembang.  

Dan serangan yang bertubi-tubi dari Leicester berbuah penalti setelah pemain belakang the wolves pada menit ke 34 menjatuhkan pemain the foxes di titik penalti, namun sayangnya tendangan yang diambil oleh Jamie Vardy dapat dimentahkan oleh Rui Patricio kiper the Wolves.  

Setelah kiper Rui Patricio dapat menggagalkan penalti maka semangat the wolves untuk menyamakan kedudukan berlipat dan serangan lebih massif akibatnya Leicester terkurung hingga kesempatan untuk membuat gol lebih terbuka. Namun hingga menit 45 babak pertama berakhir gawang The Foxes masih belum kebobolan.  

Intensitas serangan seperti akhir babak pertama di menit --menit terkahir harus the wolves lakukan jika ingin mengalahkan the foxes.

Namun bukan hal yang mudah dilakukan karena lini tengah the foxes lebih dominan. Kerja keras Raul Jimenez yang mencoba membelah pertahanan the foxes sebenarnya bebarapa kali hampir membuahkan hasil, namun kecemerlangan kiper Kasper Schemichel berhasil mementahkannya.

Masuknya pemain sayap  Adama Traore di menit ke 60 membawa perubahan yang siginifikan, serangan-serangan the wolves dari rusuk kiri pertahanan the foxes lebih berbahaya.

Bahkan lebih banyak mengurung pertahanan the foxes, namun kesolidan yang lebih baik maka hanya berakhir dengan tendangan yang selalu melenceng dari kiper  Kasper Schemichel, atau diselematkan dengan gemilang oleh sang kiper.

Bahkan bisa dikatakan Kasper Schemichel adalah palang terakhir yang tidak bisa dibuka oleh the wolves. Meskipun mengalami kekalahan namun permainan yang diperagakan oleh the wolves sangat enak untuk ditonton. Dan bisa saja untuk klasmen akhir the wolves akan memperbaiki posisinya dari peringkat ke tujuh seperti tahun lalu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun