Sekolah yang sudah menempatkan diri sebagai bentuk usaha maka akan menekan seluruh aspek pengeluaran yang tidak menguntungkan termasuk penggajian guru dan karyawan.Â
Karena mereka tidak lebih dari mesin penghasil. Dan murid adalah sebagai alat utama pendapatan sekolah. Proses Belajar akan diarahkan sebagai alat untuk memperoleh laba.
Semua unsur sekolah akan dengan gesit mencari peluang-peluang agar mendapatkan peluang, bisa dari pengadaan barang atau pengadaan kegiatan-kegiatan lain yang nantinya akan diperkirakan mendapatkan keuntungan.
Akhirnya sekolah akan menjadi lembaga yang sangat mahal, jikalau sepadan dengan hasil atau out put anak didik yang mempunyai skill sangat baik tentunya masyarakat akan menerima.Â
Dan jikalau usaha tersebut akan menghasilkan guru swasta yang bisa digaji dengan Rp.100.000 perjam dengan hitungan 96 jam dalam satu bulan maka akan dapat diterima. Tetapi hanya mimpi bukan?
(Pati, 19 Oktober 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H