Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

The Sense, Diperlukan untuk Merawat Tanaman Hias

19 September 2020   21:03 Diperbarui: 22 September 2020   16:29 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin istri saya menawarnya asal saja atau masih punya romantisme pada tanaman anthurium ini. Atau karena saat itu tidak bisa membeli karena harganya yang selangit.

Penilaian suatu tanaman hias tidak hanya dilihat pada jenisnya ataupun bunganya, tetapi lebih sense pada penyuka tanaman hias itu sendiri. Ada yang suka tanaman hias berjenis sensivera karena mudah ditanam dan bandel bisa bertahan di segala cuaca. Atau yang suka dengan jenis adenium, semuanya boleh memilih. 

Namun ketika sampai pada suatu masa kejenuhan, maka menanam bunga yang kehilangan sense-nya. Akan ditinggalkan pula tetanaman itu, bunga bisa tidak lagi menjadi tempat curahan perasaan, tidak lagi menimbulkan keindahan. Padahal uang yang dikeluarkan tidak sedikit. Jadi yang rugi kita sendiri karena membeli tetanaman itu sekadar  ikut-ikutan.

Sense pada tetanaman berarti kita menjadi bagian darinya, sehingga dapat merasakan  kepedihan ketika kekurangan padanya. Menjadi bagian darinya ketika tetanaman itu merasa bahagia. 

Namun ketika tetanaman itu sudah menjadi tua dan layu pastilah akan mati. Padahal suatu kita belum mempersiapkan kelanjutan cerita tetanaman itu.  

Kalau yang sudah menjadi bagian hidupnya pastilah sudah mempersiapkannya dengan cara distek, dicangkok, ambil bijinya, atau yang paling gampang membeli tanaman yang sejenis. Hehehehehe...

Sudah banyak cerita orang yang sukses karena mencintai hobinya, namun berlaku juga sebaliknya. Orang yang hancur-hancuran karena hobinya. 

Untuk saya tentunya lebih memilih hoby yang bisa mendatangkan keuntungan, paling tidak pada sense yang saya miliki. Jikalau ada keuntungan dari tetanaman yang bisa melejit pada suatu saat saya tidak tahu. Seperti jenmani yang awalnya seharga Rp.20.000 dan kemarin menjadi Rp.600.000.

Hampir maghrib kaki ini menginjak halaman rumah, rasa tidak sabar sangat terasa segera kuelus  jenmani dan gelombang cinta yang aku sirami sekenanya. Sangat jarang dikasih pupuk. 

Lain dengan si anggrek yang terlihat gendut dan selalu bergantian berbunga, karena seperti anak tunggal tiap hari dimanja, disediakan segala kebutuhan. Setelah bersih-bersih diri dan beribadah, tentunya makan dulu ya...  saya ambil sekop kecil dan menyiapkan media tanam, tidak lupa pupuknya. 

Empat tanaman jenmani dan gelombang cinta  yang ada di pot besar,  saya  ganti medianya. Istriku dan anakku hanya tersenyum sudah sangat paham jika sudah ditaman dan lagi bercengkerama dengan bunganya tidak bisa diganggu gugat. Hanya hatiku berkata semoga bunga ini bisa ,mengantarku naik haji... amiin.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun