Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Jokowi: Let's Get The Rock

18 Oktober 2019   22:52 Diperbarui: 18 Oktober 2019   22:50 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yaitu cara makan yang mendahulukan bagian luar dan menyisakan bagian tengahnya yang akan dihabiskan paling akhir.  Karena yang menjadi tuan rumah juga seorang kyai maka langsung sang Kyai turun dari lincak semacam dipan dari bambu tempat mereka  makan bersama, karena Kyai tahu dihadapannya adalah seorang ksatria surakarta yang kelak menjadi Raja. Karena hanya orang setingkat ksatria sajalah yang mempunyai cara makan yang menggambarkan garis perjuangan hidupnya. Rupanya Raden Said mengetahui kejadian ini. Hanya saja ia berpesan kepada Kyai agar menyembunyikan jati dirinya yang sedang bergerilya melawan VOC.

Kembali Ke Jokowi , beliau tidak sedang berperang namun sedang membangun. Ia utamakan dulu Indonesia bagian luar, Papua, Kalimantan, Nusa Tenggara hingga Sumatera. Sesuai dengan yang dilakukan Raden Mas Said meghabiskan hidangan dari luarnya. Kemudian akan membangun pusat dari pembangunan yaitu, yaitu manusianya sendiri. Jokowi  orang nomor satu  di Indonesia memanglah bukan raja. Bukan pula seorang diktator namun seseorang yang sudah mendapatkan amanat  lewat suara mayoritas. 

Sehingga Bapak tidak perlu ragu-ragu melaksanakan garis-kebijaksanaan sesuai dengan janji saat kampanye. Memang dalam menjalankan roda pemerintahan seperti bermain musik.   Maka ritme-ritme yang dimainkan akan banyak dipengaruhi oleh instrumen musik yang ada pada sekitar Jokowi. Dan ritme musik yang dimainkan adalah jenis musik yang disukai Bapak sendiri, yaitu musik  cadas. Mainkan saja Bapak.   Let's get the rock....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun