Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aksara pun Jadi Purba

2 Oktober 2019   11:27 Diperbarui: 2 Oktober 2019   11:33 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 pada hujan yang tak datang
masihkah tersimpan beban karena
kenangan yang tersisa kini jadi lelah dan
harus diselesaikan hingga tidak lagi jadi puing penambah duri

pada panas di akhir September
tidakkah kau jenuh merancu
membakar rindu yang menyobek
kenangan jadi batu

pada tanah yang selalu
mencinta pucuk-pucuk matahari kemudian
mengalirkan kehidupan  
ingin kupesankan
singgahlah sejenak
kita uraikan lagi mengapa
bunga  tak  lagi indah  
air hanya meracuni  
udara yang hanya membakar dan
tanah pun enggan ditanami

sekiranya kata telah terbui
maka aksara menjadi purba

(Pati, 2 Oktober 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun