Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pupus Kalau Sekadar

28 Agustus 2019   08:29 Diperbarui: 28 Agustus 2019   08:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

I

Aku ingin bersepisepi

sesepi hembus nafasmu di tengah malam buta

sementara di sini desah pun telah enggan berkawan

aku rindu pada malam panjang yang  selalu kita  peluk dengan syahdunya

pagi pun  masih berharap akan ada senyum

kini

sepatah kata berbelati

melukai

aku hanya sendu

II

Haruskah

aku singkirkan potomu di kamar yang sudah lama 

menemaniku kala kangen membuncah

senyummu sangat menghiburku

atau

aku blokir Identitasmu di semua aplikasi medsosmu

yang sekian lama aku ikuti seluruh

senyummu  

gayamu

hidupmu

atau 

putuskan napasku saja karena 

bayangmu lebih menyakitkan daripada sekadar..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun