Angin pagi melangitkan doa ditengah embun masih memeluk rumput gajah
suaranya nyaring tapi terdengar jelas oleh Tuhan.
Pagi buta manusia masih terlelap dalam buaian mimpi
angin telah bangun dan bersujud pada Dzat Yang Maha Wujud.
Ayam jago berkokokm
menyaksikan kekhusyukan angin,
pelan tapi pasti
angin yang membawa hawa dingin
tenang tak menggigit kulit
terbang ke angkasa raya
mendorong gumpalan mendung yang bergelayut, memindahkan hujan yang harusnya turun di desa tepian.
Angin damai tak tergesa-gesa
menapaki langit tujuh tanpa lantang bersuara.
( Purwodadi, 17 November 2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H