Mohon tunggu...
Ahmad Choliq ( Kang Dol)
Ahmad Choliq ( Kang Dol) Mohon Tunggu... Jurnalis - Sambal Terasi

Sambal Terasi ( Suka Membaca, menulis, terus berkreasi). Peringkat 100 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

{Puisi} Angin Melangitkan Doa

17 November 2024   06:09 Diperbarui: 17 November 2024   07:54 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin pagi melangitkan doa ditengah embun masih memeluk rumput gajah
suaranya nyaring tapi terdengar jelas oleh Tuhan.
Pagi buta manusia masih terlelap dalam buaian mimpi
angin telah bangun dan bersujud pada Dzat Yang Maha Wujud.

Ayam jago berkokokm

menyaksikan kekhusyukan angin,

pelan tapi pasti
angin yang membawa hawa dingin
tenang tak menggigit kulit
terbang ke angkasa raya
mendorong gumpalan mendung yang bergelayut, memindahkan hujan yang harusnya turun di desa tepian.
Angin damai tak tergesa-gesa
menapaki langit tujuh tanpa lantang bersuara.

( Purwodadi, 17 November 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun