Tuhan  !
Kitab-kitabku boyongan dari pesantren
telah dibasahi banjir yang melumpuhkan
tinggal satu-satunya  kitab suci Alquran,
Tuhan berkata,
Inilah kitab yang lama tak kau sapa.
Hati yang begitu keras runtuh seketika
Isak tangis terus bercucuran dari mata.
Tuhan !
Terimakasih telah menuang hidayah
ampuni hambamu ini yang menggenggam salah
Aku berjanji akan menyelami kalam-Mu
menggapai mutiara yang tersirat
menjadikan pijakanÂ
dalam menjalani kehidupan.
Tuhan !Â
tuntunlah aku selalu
tak sedikitpun belok dari jalan-Mu
tenangkan aku dengan kitab suci dari-Mu
mudahkanlah jiwa ini dari serpihan-serpihan kegundahan.
(Purwodadi, Rabu, 12 Juni 2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H