Mohon tunggu...
Ahmad Choliq
Ahmad Choliq Mohon Tunggu... Jurnalis - Sambal Terasi

Sambal Terasi ( Suka Membaca, menulis, terus berkreasi). Peringkat 100 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sesuka Hati

29 Maret 2024   05:23 Diperbarui: 29 Maret 2024   05:28 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Berbicara sesuka hati
seperti orang yang paling berjasa untuk negeri ini,
begitu berani mencaci-maki pemimpin tertinggi di negeri ini,
Benar memang ini zaman demokrasi ,
semua bebas menyampaikan aspirasi
Akan tetapi,
bedakan apa itu  mengkritik atau mencaci-maki
Jika orang seperti ini
tak dihukum tak diadili
seperti apa nasib bangsa  ke depannya nanti ?
Pasti akan banyak orang-, orang yang tambah berani
menghina,
menghujat sesama
sesuka hati
dengan alasan demokrasi.

( Ahad, 10 Maret 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun