Mohon tunggu...
Ahmad Choliq
Ahmad Choliq Mohon Tunggu... Jurnalis - Sambal Terasi

Sambal Terasi ( Suka Membaca, menulis, terus berkreasi). Peringkat 100 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dilema Malam

24 Januari 2024   06:55 Diperbarui: 24 Januari 2024   07:06 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Ahmad/ilustrasi malam gelap dan hujan.

Guntur menggelegar,
kilat menimpali sangar,
hati terhantar getar,
rasa takut mulai menampar.

      Angin kencang menendang mendung,
      hujan tak sanggup lagi dibendung,
      tumpah deras
       tertamponlah rumah-rumah berteras
       menyebar ke penjuru luas,
       rencana -rencana berlarian
       memenangkan rasa malas.

Gelap malam
bertambah suram
tatkala listrik mulai padam,
aura seram menghantam,
jiwa-jiwa hanya bisa bergumam,
"Wahai korek kau dimana..?"
mata tak melihat apa-apa,
sementara tangan meraba-raba sini sana.
Tergenggamlah korek diam tanpa kata.
"korek ! Kau kucari ternyata disini."
berjalanlah kaki bersama nyalanya api,
menghampiri almari,
menarik laci,
dapatlah lilin terbujur sendiri.

             Mulailah lilin di meja menerang                       remang,
              api asyik bergoyang-goyang,
              melahirkan bayang-bayang,
              hati penghuni rumah menjadi                          senang.

(Grobogan, Rabu, 24 Januari 2024).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun