Pagi menyapa ramah,
sementara di dalam gedung menggema zikir.
Di ujung acara semua tangan menengadah
pemilik mata mendongak  ke atas
Suara pak Yai terdengar sayu
para rawuh memasang telinga
lisan-lisan mereka bilang aaamiiin.
diam-diam angin menyelusup
sesekali mengusik mereka.
Setan-setan berjibaku obral kata-kata
diantara mereka terpancing rayuan.
sebagian dalam keteguhan iman,
tak terombang-ambing oleh angin jelmaan.
Anak-anak kecil berlarian
menendang-nendang riang,
selayang pandang satu dua
melepas tangis memuntahkan jeritan.
Merengek-merengek
ingin dalam timangan bunda.
Setan ingin menggoyangkan kekhusyukan,
pantang menyerah
merekut pasukan.
Acara tak kunjung usai,
tapi, sendi-sendi dilabur lelah,
sementara mengantuk bermain-main di sepasang mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H