Mohon tunggu...
nurul hamdani
nurul hamdani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gagahnya Abah Aos Dan Saksi (As Sahid)

15 Februari 2019   22:25 Diperbarui: 15 Februari 2019   22:32 2464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abah Aos harus gagah Dan Mahal.

Itulah yang dilakukan ajengan Gaos dahulu kepada Abah Anom. 

Ketika Abah Anom Di sebutkan sebagai tuan syeikh Abdul qadir jaman sekarang oleh ajengan Gaos (Abah Aos). "Abah Anom adalah mujaddid (pembaharu iman), kalimat itu Di terikan oleh Abah Aos Di Malaysia untuk Abah Anom. 

Serentak rekan rekan melarang Abah Aos , karena dianggap terlalu dini. 

Kemudian ajengan Gaos (Abah Aos) Di panggil oleh Abah Anom. 

(Tong hareup teuing os) jangan terlalu depan oss. 

Ajengan Gaos menjawab "Hak abdi Abah" 

Kata Abah Anom , "ya sudah tersehar kamu" 

Ceuk Aos A Abah A, ceuk Aos B Abah B"

Itulah sepenggal kisah kegagahan Dan gantengnya Abah Anom dengan Ajengan Gaos (Abah Aos) . 

Ada pernyataan yang tidak boleh keluar dari guru tapi harus dari murid, Demi kehormatan guru. 

Sekarang pun demikian. 

"Tidak ada TQN Sirnarasa" itu kata Abah Aos. 

Gagahnya Abah Aos dengan para saksi ( Kita kenal dengan As Sahid) 

Abah Aos muridnya Abah Anom

Kita sekarang berguru ke Abah Aos. Tentunya janganlah menyetarakan diri dengan Abah Aos. Karena Kita muridnya maka 

Pernyataan TQN Sirnarasa hanya until murid. Dan tidak until guru. 

Ini lah gagahnya Abah Aos. 

Guru teguh dengan pendirian TQN Suryalya

Murid teguh dengan pendirian TQN Sirnarasa.

Untuk Di Masa sekarang sepulangnya Abah Anom. 

Penulis di panggil ke madrosah. 

Dan ditegus oleh pangersa Abah Aos 

"Kamu kapan ke suryalaya?" 

Saya jabab 2005 

"Jedotkan kepala kamu ke tembok, hilangka. Nama suryalaya sekarang juga" kata Abah Aos kepada pebulis. 

Ini jauh sebelum ada stetmen yang sama kepada Prof subandi.  

Abah Aos muridnya Abah Anom. 

Kita muridnya Abah Aos.

Layak bagi ikhwan ikhwan yang tidak mengalami Masa Abah Anom. Periode 2011 sd sekarang yang hanya tahu nya Sirnarasa. 

Wajib menjungjung tinggi Sirnarasa . Dalam Hal ini TQN Sirnarasa. 

Penulis mengalami Masa Abah Anom. 

Penulis memposisikan diri sebagai TqN suryalaya-sirnarasa. 

Pagi para sesepuh , seperti KH Budi Rahman Hakim. 

Mungkin ketika Abah Aos bertanya 

"Den kapan ke suryalaya?"

"Saya tidak mengalami Masa Abah Anom ,pangersa" jawab KH Budi Rahman Hakim 

Maka kata kata "jedotkan kepala ke tembok, untuk menghilangkan nama suryalaya, itu pasti tidak Alan pernah ada" 

Kudu emut kana purwadaksi. 

Abah Anom Dan ajengan Gaos (Abah Aos) 

Gagah . Ganteng dengan pendirian. 

Abah Aos 40 tahun lebih bersama Abah Anom.

Kita yang tidak mengalami Masa Abah Anom, jangan menyetarakan diri TQN suryalaya

Raja pasti ada dengan kerajaannya.

Abah Anom bersinggasana Di Suryalaya 

Abah Aos bersinggasana Di Sirnarasa. 

Sirnarasa (sir Narasa) pun itu adalah nama pemberian dari Abah Anom.

Bagi rekan imhwan yang tidak mengalami Masa Abah Anom.

Periode 2011 sd sekarang. Maka penulis anjurkan KIBARKANLAH panji panji SIRNARASA

Kalau bukan Kita mau oleh siapa?

Apakah Abah Anom berkoar koar suryalaya? 

Ajengan Gaoslah (Abah Aos) lah yang selalu murid jadi , yang berkoar koar TQN Suryalaya. 

Guru Dan murid harus gagah. 

Abah Anom memiliki saefullou maslul Dan bajula ashab. 

Sekarang Kita Kita lah yang harus belajar/riadoh.  Minimal belajar Cara minum sang saefulloh maslul, atau Cara sholat nya, Cara bicaranya Dan lain2. 

Abah Aos harus gagah. Harus Mahal

Kita juga harus gagah Dan harus Mahal.

Wallohu A lam.

Salam perjuangan

Salam Tanbih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun