Mohon tunggu...
Nurul Aini
Nurul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Muhammadiyah Riau

Fakultas studi Islam prodi PGMI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Hari Pahlawan 10 November

9 November 2021   22:30 Diperbarui: 9 November 2021   22:33 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari pahlawan 10 November diperingati untuk mengingat peristiwa penting dalam sejarah Negara Republik Indonesia yang terjadi di Surabaya pada tahun 1945. Pasca Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih bergejolak terutama diantara rakyat dengan pasukan tentara asing. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tersebut merupakan serangkaian perjuangan panjang dan heroik dari rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, karena memerlukan pengorbanan yang luar biasa dari para pejuang. 

Peristiwa tersebut tidak hanya menunjukkan serangkaian sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga mengajarkan keteladanan kepada generasi muda Indonesia seperti pantang menyerah, kejujuran, kegigihan, keteguhan, serta melaksanakan hak dan kewajiban untuk bisa menanamkan makna dari Hari Pahlawan kepada mereka dikehidupan sehari-hari. 

Peringatan Hari Pahlawan merupakan pengingat untuk generasi muda bahwa sebelumnya ada seorang rakyat yang mampu melakukan sebuah tindakan yang melampaui orang lain dengan gagah berani untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan serta melakukan tindakan baik lainnya.

Semangat juang kepahlawanan yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan dalam pertempuran tersebut hendaknya dapat menjadi inspirasi dan sumber motivasi bagi rakyat Indonesia saat ini dalam mengisi kemerdekaan yang diwujudkan dengan mengembangkan nilai-nilai kepahlawanan sebagai acuan sosial dalam mendayagunakan, mengimplementasikan, dan mengatasi berbagai masalah pada bangsa ini. 

Dari yang kita lihat di era milenial saat ini banyak muda-mudi yang peduli dengan peringatan Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November ini. Banyak hal yang mereka lakukan seperti dengan membuat kegiatan berupa nonton film perjuangan secara bersama-sama, turut serta dalam mengikuti upacara bendera dan ziarah di makam pahlawan. 

Saat ini dan seterusnya Indonesia membutuhkan sosok pemuda pemudi sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotisme, nasionalisme, pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter, menguasai ilmu pengetahuan dan memiliki keterampilan dibidangnya. Indonesia membutuhkan pemuda pemudi yang kokoh dengan jati diri memiliki nilai luhur, percaya diri dan peka terhadap permasalahan sosial. 

Sehingga mampu terlibat dalam usaha-usaha meningkatkan kesejahteraan sosial dan pelayanan sosial bagi mereka yang membutuhkan. Indonesia juga membutuhkan pemuda pemudi yang mempunyai pandangan global, mampu berkolaborasi memajukan bangsa, serta memanfaatkan teknologi dalam bersaing dan bersanding dengan Negara lain khususnya di era revolusi industri 4.0 saat ini.

Serangkaian peristiwa yang terjadi pada 10 November 1945 ternyata mampu menjadi pompa semangat nasionalisme pemuda pemudi Indonesia dari tahun ke tahun. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus bangsa masa kini dapat mengenang peristiwa tersebut dan memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. 

Tidak ada perbedaan golongan, tingkatan, agama, dan paham. Ketika Indonesia terancam maka satu bangsa Indonesia akan membelanya. Inilah hakikat dari peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dimana pada saat itu semua rakyat menjadi satu dan melupakan urusan lainnya kecuali urusan untuk Negara Republik Indonesia. 

Generasi pemuda-pemudi pada saat masa pertempuran 10 November 1945 tergerak untuk berusaha mempertahankan persatuan dengan usaha perlawanan dan perjuangan secara fisik. Sedangkan di era milenial saat ini pemuda-pemudi lebih memilih untuk mengedukasi dan menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada sesama untuk menghargai perjuangan terdahulu agar bisa lebih mencintai bangsa ini dengan belajar dari hal-hal dan sikap yang dapat dijadikan pedoman diri dalam bertindak dan berperilaku.

Penulis

Nurul Aini

Prodi

Pendidikan guru madrasah ibtidaiyah

Fakultas

Studi Islam

Dosen pengampu

Ilham Hudi, S.Pd.,M.Pd

Universitas Muhammadiyah Riau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun