Asupan makanan yang tidak seimbang dalam tubuh dapat menyebabkan lemak tertimbun dan hal itu yang berdampak pada terjadinya obesitas. Mengonsumsi zat gizi makro secara berlebihan juga dapat menyebabkan obesitas karena di dalam tubuh zat gizi ini akan disimpan dalam bentuk lemak dan hal ini berdampak pada peningkatan berat badan. F
rekuensi makan merupakan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh dalam sehari. Frekuensi makan ini juga mempengaruhi terjadinya obesita pada remaja karena saat remaja mengonsumsi makanan dengan jumlah yang berlebih dapat pula mengakibatkan penimbunan lemak dalam tubuh. Oleh sebab itu perlunya memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh agar seimbang dan tidak berlebihan.
Masyarakat khusunya para remaja seringkali mengonsumsi makanan hanya untuk mengikuti tren modern yang ada seperti fast food, junk food, dan sof drink. Makanan-makanan seperti ini mempunyai kandungan gizi yang kurang dan lemak yang tinggi sehingga menyebabkan terjadinya obesitas. Kebiasaan mengonsumsi fast food ini dikarenakan makanan tersebut lebih mudah diperoleh dan lebih praktis untuk dikonsumsi.
Aktivitas fisik sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, kekuatan otot dan sendi, melancarkan peredaran darah serta membakar kalori. Aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan terjadinya obesitas karena asupan energi yang masuk hanya terpakai sedikit dan selebihnya disimpan dalam bentuk lemak.Â
Saat ini remaja terlalu dimanjakan dengan adanya teknologi sehingga kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan. Mereka terkadang menggunakan waktu kosongnya hanya untuk main game, baring-baring, nonton TV, bermain handphone, dan lainnya. Selain itu saat berangkat ke sekolah, kampus, atau tempat lainnya, mereka lebih menyukai untuk menggunakan kendaraan atau transportasi disbanding berjalan kaki atau bersepeda. Perilaku tersebut sangat rentan mengalami penyakit seperti obesitas karena kurangnya aktivitas fisik.
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan, obesitas juga dapat terjadi dikarenakan faktor genetic dari orang tua atau keluarga. Seringkali kita lihat bahwa orang tua yang gemuk cenderung mempunyai anak yang gemuk pula karena  pada saat ibu yang obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang berlebih akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan. Keluarga juga seringkali mewairisi kebiasaan pola makan dan gaya hidup pada anak yang berakibat pada obesitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H