Mohon tunggu...
Nurul FaizahWidayani
Nurul FaizahWidayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Kebidanan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampung Emas Madhani 2023: Dinas Kesehatan Surabaya Rangkul Mahasiswa Universitas Airlangga dalam Upaya Preventif Hulu-Hilir Stunting

23 Januari 2024   17:27 Diperbarui: 23 Januari 2024   17:34 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan ibu hamil dan calon pengantin menjadi fokus utama dalam masyarakat yang peduli akan kesejahteraan keluarga. Salah satu aspek kesehatan yang sangat penting adalah asupan gizi yang cukup dan seimbang. Oleh karena itu, kegiatan penguatan materi tentang kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan calon pengantin menjadi suatu langkah yang sangat relevan dan bermanfaat.

Ibu hamil memerlukan asupan gizi yang optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta menjaga kesehatan ibu sendiri. Nutrisi yang mencukupi akan meminimalkan risiko komplikasi kehamilan dan meningkatkan peluang kelahiran bayi yang sehat. Beberapa nutrien penting seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan vitamin D sangat diperlukan untuk perkembangan yang optimal.

Selain itu, calon pengantin juga perlu memahami pentingnya gizi sebelum memasuki fase kehamilan. Asupan gizi yang baik sejak dini dapat meningkatkan kesehatan reproduksi, mempersiapkan tubuh untuk kehamilan, dan meminimalkan risiko bayi lahir stunting dan kelainan konginental lainnya.

Rangkaian kegiatan ini, juga mengandung tujuan untuk pencegahan stunting dari hulu. Stunting, kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan kognitif pada anak, menjadi perhatian serius di berbagai negara. Upaya pencegahan stunting tidak hanya dapat dilakukan setelah kelahiran, namun sebaiknya dimulai sejak perencanaan kehamilan hingga masa kehamilan. Calon pengantin memiliki peran krusial dalam mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Surabaya bersama dengan Mahasiswa menyelenggarakan kegiatan Kampung Emas 2023 untuk menjalankan 3 pilar kegiatan utama yaitu Penguatan LADUNI, SBCC-Bestiez dan Formula Pangan Beriman untuk pemberdayaan masyarakat menuju kelurahan mandiri dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di tingkat kelurahan dengan sasaran hulu yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu laktasi. Kegiatan tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari pemantauan langsung oleh mahasiswa ke rumah-rumah ibu hamil dan calon pengantin hingga pelaksanaan edukasi dan praktik pembuatan formula pangan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal.

Proses pelaksanaan edukasi meliputi penyampaian materi mengenai laduni, kebutuhan gizi bagi calon pengantin dan ibu hamil, memberikan tutorial pengolahan protein hewani lokal sebagai usaha pemenuhan gizi serta melakukan traning of traniner kepada KSH terpilih mengenai pendampingan ibu hamil beresiko tinggi dan manajemen stress ibu hamil.

Kegiatan dengan sasaran calon pengantin

Beberapa kegiatan dengan sasaran calon pengantin diantaranya kegiatan LADUNI (Layanan terpadu Pranikah) dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan kesehatan pranikah dan menurunkan prevalensi anemia, komplikasi kehamilan, BBLR, dan neo-natal stunting. Pada kegiatan ini, mahasiswa melakukan intervensi terkait konsumsi suplemen Multiple Micronutrients (MMN), melakukan visit dan mendampingi calon pengantin untuk memberikan suplemen MMN dan mendorong kepatuhan minum, mengedukasi manfaat dan tujuan pemberian MMN, serta dampak yang akan terjadi apabila calon pengantin hamil dengan kondisi KEK (Kekurangan Energi Kronis). Saat pemberian materi edukasi, pemateri menjelaskan tentang pentingnya konsumsi MMN serta pencegahan stunting yang dimulai saat masa pra-konsepsi. Meningkatkan pemahaman calon pengantin memberikan dasar yang kuat untuk penerapan pola makan sehat. Penyuluhan juga memberikan penekanan pada kebutuhan gizi yang spesifik selama perencanaan kehamilan. Asam folat, zat besi, kalsium, dan vitamin lainnya menjadi kunci dalam mendukung perkembangan janin. Selain itu, terdapat penjelasan sedikit materi terkait pemanfaatan aplikasi ELSIMIL (Aplikasi BKKBN untuk memantau kesehatan calon pengantin).


doc. pribadi
doc. pribadi

Kegiatan dengan sasaran ibu hamil

Kegiatan dengan sasaran ibu hamil diantaranya memberikan edukasi kepada ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas, memberikan edukasi dan mendorong ibu hamil dalam kepatuhan mengkonsumsi MMN, memberikan edukasi terkait makanan sehat, kebutuhan nutrisi harian, dan cara memenuhi kebutuhan gizi dengan pola makan yang seimbang, termasuk pentingnya nutrisi bagi ibu hamil dan perkembangan janin. Menyediakan informasi tentang pola makan yang sehat dan terjangkau. Selain LADUNI, pada kegiatan Kampung Emas yakni Formula Pangan Beriman dengan tujuan mengembangkan formula makanan berbasis pangan hewani untuk meningkatkan asupan protein bagi ibu hamil, mahasiswa mengenalkan produk hasil perikanan dan produk pangan hewani, mengembangkan formula makanan dan praktik pengolahannya, serta mendokumentasikan proses pengolahan makanan dalam bentuk video  dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang kebutuhan gizi, memberikan dasar yang kuat untuk penerapan pola makan sehat. Salah satunya ialah melibatkan ibu hamil dalam tutorial memasak menu sehat sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil berdasarkan AKG dengan memanfaatkan protein hewani sumberdaya lokal yaitu Nuget Ikan Lele dan Sayur. Mempraktikkan resep-resep sederhana namun kaya gizi yang dapat diadopsi dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan motivasi untuk saling mendukung dalam mempertahankan pola makan yang sehat.

doc. pribadi
doc. pribadi

Kegiatan Traning of Trainers (ToT) kepada KSH (Kader Sehat Hebat) Surabaya.

Kegiatan Kampung Emas SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi) dengan tujuan mengubah perilaku ibu hamil dalam praktik makan, dan manajemen kesehatan mental ibu, penguatan peran PKK dan TPK sebagai edukator dan konselor kesehatan salah satunya dengan melakukan penguatan pengetahuan KSH oleh Bidan Puskesmas dan Mahasiswa mengenai pendampingan ibu hamil beresiko tinggi dari segi kebutuhan gizi dan manajemen stress ibu hamil. Menguatkan pengetahuan KSH tentang pentingnya 1000 HPK sebagai Upaya preventif hilir stunting. Melakukan diskusi terbuka antara bidan dan KSH untuk proses memberdayakan masyarakat untuk mengambil kontrol atas kesehatan mereka sendiri melalui pengetahuan dan praktik sehat. Meningkatkan kualitas hidup ibu hamil dan calon pengantin dengan memberikan dasar yang baik untuk memulai keluarga yang sehat. KSH diharapkan dapat mengajak dan merangkul keluarga ibu hamil untuk selalu menjadi support system dan mengenali tanda-tanda kecemasan ibu hamil hingga setelah melahirkan guna menjaga kesehatan psikologis ibu hamil.

Dengan melibatkan berbagai pihak salah satunya Kader Sehat Hebat (KSH), kegiatan penguatan materi kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan calon pengantin tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung praktik pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan investasi dalam generasi mendatang yang lebih sehat dan berdaya.

  

doc. pribadi
doc. pribadi

doc. pribadi
doc. pribadi

Memberikan teknik manajemen stres dan dukungan psikososial untuk membantu pasangan menghadapi tantangan selama perencanaan kehamilan. Memberikan pengetahuan yang berkelanjutan kepada masyarakat, membangun kesadaran akan pentingnya gizi seimbang.

Penyuluhan pencegahan stunting sejak perencanaan kehamilan hingga masa kehamilan memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif. Melalui kerjasama antara tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat, pencegahan stunting dapat menjadi bagian integral dari upaya global untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan generasi mendatang. Kegiatan kampung Emas menjadi wadah dengan menggandeng pihak-pihak terkait yang berdampingan langsung dengan masyarakat untuk bersama-sama membangun generasi hebat tanpa stunting.

Penulis : 

Nurul Faizah Widayani

Devi Putri Febriyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun