Mohon tunggu...
Nurul Solehah
Nurul Solehah Mohon Tunggu... Model - tentang hidup

Jadikan lah rintangan hidup sebagai acuan untuk kesusksesan diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Bijak Bermedia Sosial di Masa Pandemi

10 Desember 2020   06:18 Diperbarui: 10 Desember 2020   08:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi informasi di Indonesia mengalami perubahan dari hari ke hari. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain perluasan jangkauan internet, peningkatan kapasitas internet, penggunaan teknologi internet dan komunikasi terkini yang lebih cepat dan efisien, perkembangan ponsel pintar, maraknya berbagai media sosial dan e-commerce, dan Peningkatan pemahaman dan populasi aktif. 

Gunakan internet. Ponsel pintar dan juga media sosial adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Ini berlaku tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak. Terutama anak muda yang sudah familiar dengan penggunaan smartphone dan media sosial.

Dalam masa pandemi seperti sekarang kita sebagai manusia harus bisa mebedakan dampak positif maupun negatif dalam bermedia sosial Saat menggunakan media sosial khususnya di kalangan remaja harus dalam pengawasan orang tuanya agar kita sebagai orang tua mengetahui bahwa mereka menggunakan media sosial untuk apa saja.

"Masyarakat berlomba menjadi yang tercepat dalam membagi informasi di media sosial. Terkadang tanpa cek dan ricek. Yang viral dianggap sebagai sebuah kebenaran Di satu sisi menimbulkan manfaat positif luar biasa, namun di sisi lain low-taste content yang membanjir melalui internet dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat", yang di ungkapkan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Rosarita Niken Widiastuti  dalam acara Talkshow peluncuran Seri Workshop Konten Informasi Digital (KIDi) 2017 di Grand Studio Metro TV, Rabu (25/1/2019). 

Dalam masa pandemi seperti ini banyak orang yang tidak mau melakukan rapid test, swab test dan PCR(Polymerase Chain Reaction) dikarenakan banyaknya hoax yang menyebar di buat oleh oknum yang tidak bertanggungjawab atas tindakan yang ia buat, Dan kita seharusnya sebagai manusia harus bisa membukikan kebenaran kabar yang tersebar sebelum kita menyebarluaskan kepada keluarga maupun teman.

Sudah lebih dari 1.200 beridar di internet misalnya hoax bahwa bawang putih bisa menyembuhkan kita dari penyakit Covid-19. Penyebaran berita palsu terkait Covid-19 melalui media sosial telah menimbulkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan, yang berujung pada panic buying(penimbunan karena rasa takut). Karena kelangkaan, harga sembako melambung tinggi, sehingga masker medis dan hand sanitizer tidak lagi beredar di pasaran.

Banyak orang mengalami depresi dan gangguan cemas karena Covid-19 Apalagi jika menambahkan berita palsu terkait Covid-19 melalui informasi yang dibesar-besarkan, atau bahkan laporan palsu Covid-19, banyak orang akan menunjukkan emosi negatif, seperti ketakutan, kekhawatiran, ketegangan, kecemasan, dan lain sebagainya. 

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) periode 2019-kuartal II/2020 mencatat, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 23,5 juta atau 8,9% dibandingkan pada 2018 lalu dan sangat di sayangkan tidak semua warga indonesia menggunakan internet dan media sosial tidak dengan semestinya dengan menulis rumor, hoax, dan cyber crime(kejahatan dunia maya) yang tentu saja akan merugikan banyak orang.

Selain itu banyak juga yang menggunakan media sosial dengan positif. Dalam dunia komunikasi, media sosial dapat digunakan sebagai sarana menjalin satu atau lebih relasi. Bahkan media sosial dapat membantu kita berkomunikasi dalam jarak jauh, karena media sosial memiliki pengaruh global. Media sosial memungkinkan kita berinteraksi dengan mudah di mana pun kita berada. 

Terlebih lagi dengan keadaan pandemi seperti sekarang kita tidak di bolehkan berkumpul dengan banyak orang, dengan adanya media sosial kita bisa bertatap muka dengan menggunakan layanan video call dan juga jika di gunakan untuk keperluan sekolah kita bisa menggunakan layanan Google Meeting dan aplikasi lain nya.

Dalam masa pandemi ini banyak orang yang depresi karena di tuntutkan untuk Stay At Home(berdiam diri di rumah) pelajar dan pekerja kantoran harus mengerjakan tugas mereka di rumah, dan tak heran banyak dari mereka yan mengalami stress. 

Saat ini sudah banyak jenis media sosial sebagai media penghibur, seperti YouTube dan TikTok. Kita dapat mencari berbagai hal untuk menghibur diri kita. Mulai dari cerita-cerita lucu maupun gambar-gambar lucu. Berbagai hal menarik dapat kita cari dalam jejaring sosial untuk menghibur kita dan melepaskan stress yang ada.

Berbagai bentuk media sosial dapat kita gunakan untuk menggali kreativitas dan mengekspresikan diri, misalnya dengan menulis artikel, berbagi pengalaman di blog, membuat vlog, cover dance, tutorial makeup dan menguplod nya di YouTube. Selain ajang menggali kreativitas kegiatan itu juga bisa menghilangkan stress dan menghasilakn pundi pundi uang Tentunya tidak mengherankan jika media sosial memiliki banyak manfaat, sehingga menjadikan media sosial sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat saat ini.

Untuk para pelaku usaha media sosial bisa di gunakan untuk iklan atau promosi produk mereka dan menemukan pelanggan baru mulai dari daerah mereka atau bisa jadi manca negara dan kita juga sebagai penjual bisa mengetahui apa saja yang di inginkan para customer kita tanpa harus bertemu langsung kita bisa berkomunikasi dari aplikasi yang kita gunakan.

 Sekarang kita dapat mempelajari lebih lanjut tentang siapa pelanggan kita, bahasa yang mereka gunakan, rentang usia, dan bahkan jenis kelamin. di media sosial. Informasi ini dapat membantu merek dan proses promosi untuk menargetkan konsumen yang tepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun