Mohon tunggu...
Nurul Auliya
Nurul Auliya Mohon Tunggu... Apoteker - Simple but curious

"Syarat untuk menulis ada tiga yaitu: menulis, menulis, dan menulis." (Kuntowijoyo)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

5 Fakta Keracunan Essential Oil pada Anak dan Bayi, Orangtua Perlu Tahu

14 November 2021   00:05 Diperbarui: 14 November 2021   00:17 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita memegang essential oil (pexels. doterra international llc)

Aspek keamanan essential oil sebenarnya masih memerlukan banyak penelitian melihat potensi efek samping yang mungkin timbul pada tiap orang berbeda-beda, dimana efek samping tersebut belum tentu terjadi pada semua orang. Anak-anak merupakan golongan yang rentan dibandingkan orang dewasa dalam hal keamanan penggunaan essential oil, sehingga perlu diberikan perhatian ekstra dari orang tua ataupun keluarga yang akan menggunakan essential oil pada anak. 

Satu hal yang wajib dilakukan apabila menggunakan essential oil terutama dalam bentuk murni terlebih untuk dikonsumsi yaitu harus diencerkan. Hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah potensi keracunan essential oil pada anak adalah menyimpan essential oil di tempat yang sulit dijangkau anak, dan menyimpannya di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya agar mencegah terjadinya oksidasi. Apabila terlanjur tertelan, maka pengamatan pada anak yang tidak menunjukkan gejala sebaiknya dilakukan selama 4 jam dan disarankan pemberian cairan atau air minum pada anak. Apabila terdapat gejala, tergantung keparahannya maka disarankan untuk dibawa ke rumah sakit segera.

Mencegah adalah lebih baik daripada mengobati, asalkan digunakan secara hati-hati dan sesuai indikasi maka penggunaan essential oil pada anak akan aman saja. Seringkali karena merupakan produk alami maka aspek keamanannya kurang diperhatikan oleh orang tua dan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun