Mohon tunggu...
Nurul Wahidah
Nurul Wahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan suka makan bakso

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan dalam Mempelajari Sistem Politik dan Demokrasi Dahulu dan Kini

25 Desember 2023   02:18 Diperbarui: 25 Desember 2023   06:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menuju Pemilu 2024 (Koleksi Pribadi)

ABSTRAK

Masyarakat Indonesia sebentar lagi akan menyaksikan tahun politik dan penyelenggaraan pemilihan umum. Partai politik sudah mulai mengusungkan calon yang akan menjadi perwakilannya untuk maju menjadi anggota lembaga negara Indonesia. Sebagai peserta didik diperlukan untuk mempelajari tentang sistem politik dan demokrasi yang ada di Indonesia dari masa lampau hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mencari data-data dari berbagai sumber serta metode kajian pustaka yang di dapatkan melalui internet. Tujuannya agar mendapatkan informasi yang akurat dan efektif. Hasilnya, penulis dapat merangkum materi dan memberikan kesimpulan mengenai fenomena politik saat ini.

ABSTRACT

Indonesian people will soon witness a political year and the holding of general elections. Political parties have begun nominating candidates who will be their representatives to run for membership in Indonesian state institutions. As students, it is necessary to learn about the political and democratic systems that exist in Indonesia from the past to the present. This research uses qualitative methods by searching for data from various sources and literature review methods obtained via the internet. The goal is to obtain accurate and effective information. As a result, the author can summarize the material and provide conclusions regarding current political phenomena.

A.LATAR BELAKANG

Politik merupakan suatu proses atau kegiatan untuk mencapai tempat dalam pemerintahan negara. Politik merupakan implementasi dari undang-undang yang berartikan musyawarah untuk mendapatkan keputusan final yang baik. Di negara Indonesia, politik yang di terapkan adalah politik demokrasi yang artinya dalam segala hal harus menyertakan anggota masyarakat untuk menentukan suatu keputusan yang keseluruhan hasilnya mengutamakan kepentingan rakyat. Sesuai dengan pengertiannya demokrasi di buat oleh rakyat dan untuk rakyat dan memberikan hak penuh kepada masyarakat untuk berpendapat.

Pendidikan merupakan suatu kegiatan dalam mempelajari berbagai hal sesuai dengan jenjang yang di jalankan oleh peserta didik agar tercapai tujuan menciptakan generasi yang unggul, cerdas dan berakhlak mulia. Berdasarkan hal tersebut, pendidikan Indonesia mencakup beberapa mata pelajaran seperti Matematika, IPA, IPS, Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Olahraga dan masih banyak lagi. Pendidikan PKn mengajarkan tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik, lembaga negara, sistem politik, hukum dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan kondisi negara. Hal ini di ajarkan agar peserta didik mengetahui kondisi politik dan menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.

Rumusan masalah dari penulisan ini adalah apakah pendidikan wajib mempelajari politik? Seperti apa contoh politik dalam dunia pendidikan? Bagaimana proses pendidikan menghadapi tahun politik yang akan datang? Tulisan ini akan membahas tentang perjalanan sistem politik dan demokrasi masa lalu hingga kini, serta kewajiban peserta didik dan masyarakat mempelajari politik.

B.METODE PENELITIAN

Metode yang di gunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan mencari data-data dari berbagai sumber terkait dengan sistem politik dahulu dan terbaru serta menggunakan kajian pustaka melalui beberapa website. Manfaatnya agar penulis mendapatkan informasi terbaru dan relevan dan pembaca dapat memahami tentang sistem politik Indonesia yang berjalan dari masa ke masa.

C.PEMBAHASAN

Dewasa ini, masyarakat Indonesia akan berhadapan dengan tahun politik di 2024 mendatang. Berbagai partai politik sudah mempersiapkan diri dan memilih perwakilan untuk maju menjadi bagian dari lembaga negara mulai dari visi, misi, mengambil perhatian masyarakat serta persiapan lain demi tercapainya tujuan tersebut. Demokrasi yang sebentar lagi akan dilakukan membuat warga negara mulai memikirkan siapa yang akan menjadi pemimpinnya kelak.

Pemilihan umum akan di selenggarakan pada bulan februari 2024 mendatang. Sebagai peserta didik yang di ajarkan pembelajaran tentang politik tentu sudah tahu bahwa setiap 5 tahun sekali akan di selenggarakan pemilihan umum. Banyak dari masyarakat mendaftarkan diri untuk menjadi bagian dari pemerintahan negara. Sebagai masyarakat yang baik tentu kita harus ikut serta dalam pemilihan calon yang akan menjadi perwakilan rakyat.

Pemilihan umum dalam sejarah Indonesia pertama kali di selenggarakan pada tahun 1955 yang saat itu melakukan pemilihan DPR pada 29 September dan anggota Konstituante pada 25 Desember 1955. Kemudian pada 1971, 1982, 1989, 1992, dan 1997 ( 5x diikuti oleh Presiden Soeharto) untuk memilih anggota DPR, DPRD tingkat 1 dan 2, kemudian pada 1999 (seharusnya pada tahun 2002 tetapi di majukan setelah pelengseran Soeharto), pemilu tahun 2004 yang dilakukan 2 tahap yaitu pemilihan parlemen dan pemilihan Presiden. Tahun 2009 juga melaksanakan 2 tahap pemilihan yaitu tahap pertama pemilihan Presiden dan Wakil Presiden kemudian tahap selanjutnya pemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD. Masih berlanjut pemilu tahun 2014 dan 2019 juga mengikuti prosedur yang sama.

Di tilik dari masa lalu, pemilihan umum telah mengalami proses yang panjang dalam sejarah dan mengalami beberapa perubahan dalam pemilunya. Namun pada masa reformasi, pemilu berjalan dengan stabil. Tahun 2024 akan menjadi pemilu ke 12 kali yang di selenggarakan di Indonesia. Dahulu, presiden Soeharto menjabat selama kurang lebih 32 tahun namun setelah reformasi di buatkan Undang-Undang bahwa presiden hanya boleh menjabat maksimal 2x dan masing-masing 5 tahun masa jabatan. Sekarang Indonesia menganut sistem demokrasi yang setiap 5 tahun sekali di wajibkan untuk mengganti lembaga negara yang bertugas dalam kepemerintahan.

Sistem demokrasi juga mengalami beberapa kali perubahan yaitu di mulai dari demokrasi Parlementer 1945-1959 (sistem demokrasi yang menempatkan parlemen sebagai bagian fundamental atau dasar di pemerintahan), kemudian berlanjut pada 1959-1965 yaitu demokrasi terpimpin (artinya seluruh pusat kebijakan dan pengambilan keputusan hanya dimiliki oleh pemimpin), tahun 1965-1998 demokrasi Pancasila era orde baru (menjadikan pancasila sebagai landasan demokrasi) serta demokrasi reformasi 1998-sekarang yang menurut penulis lebih baik dari sebelumnya karena sistem demokrasi lebih mengutamakan kepentingan rakyat dan di laksanakan secara terbuka.

Berdasarkan penjelasan dari kedua hal tersebut, sebagai peserta didik yang sudah mengetahui tentang sistem politik dan demokrasi tentu harus dapat memahami tentang pemilihan umum yang akan di selenggarakan pada 14 Februari 2024 mendatang. Peserta calon presiden dan wakil presiden sudah di umumkan yaitu terdapat 3 poros dari nomor urut 1 pasangan calon Anies-Muhaimin, nomor urut 2 Prabowo-Gibran, dan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud. Ketiga pasangan ini sudah mulai melakukan kampanye dan melakukan siaran Debat Presiden pada 12 Desember lalu, kemudian untuk debat Cawapres dilakukan pada 22 Desember lalu.

Debat tersebut memperlihatkan kehebatan para calon dalam menyampaikan visi misi serta menjawab pertanyaan yang di berikan oleh calon lainnya. Sebagai generasi muda, kita harusnya dapat menyaksikan dan menentukan seperti apa langkah-langkah yang di ambil oleh ketiga poros ketika akan menjabat sebagai orang yang memiliki kedudukan tinggi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Selain itu, perlu melihat dari kesungguhan, rekam jejak, serta tujuan dan strategi demi terselenggarakan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kemakmuran rakyat.

Mempelajari ilmu politik merupakan suatu hal yang penting, sedikitnya peserta didik sudah di kenalkan tentang politik sejak masih kecil. Mulai dari dalam keluarga yang membagi tugas antara ayah, ibu dan anak agar kerukunan keluarga tetap terjaga, selain itu, di sekolah pun di ajarkan tentang politik seperti pemilihan ketua dan wakil ketua osis, di ajarkan untuk mendengarkan dan menghargai pendapat teman kelas tanpa menyela, serta diajarkan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan tersebut tak lain salah satu tujuannya agar peserta didik ketika sudah mendapatkan hak memilih mampu menentukan pilihannya dengan baik.

Tahun politik akan segera dilaksanakan. Harapan kepada seluruh masyarakat (terutama untuk masyarakat yang baru akan mulai memilih) untuk dapat menentukan pilihannya dengan tepat sesuai dengan kemauan dan tanpa paksaan. Sebelum pemilihan umum berlangsung alangkah lebih baiknya untuk melihat kondisi politik pada masa lalu hingga kini, hal ini dapat memberikan beberapa petunjuk agar dapat menjalankan pemilu dengan nyaman. Melakukan penilaian terhadap ketiga poros pasangan calon juga di perlukan untuk menentukan siapa pilihan yang dekat dengan tujuan masyarakat kedepannya.

Media sosial merupakan sarana untuk mengeksplorasi banyak hal dan mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang politik. Aplikasi, website, platform, artikel, jurnal dan lain sebagainya bisa membantu masyarakat dalam menghadapi fenomena politik terkini. Debat capres dan Cawapres bisa di saksikan bukan hanya di TV saja melainkan bisa melalui sosial media. Warga negara juga bisa menyampaikan pendapat mengenai hasil dari debat tersebut tetapi harus di sampaikan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku agar sistem demokrasi tetap berjalan lancar sebagaimana mestinya. Meski berbeda pilihan, menghargai pendapat orang lain merupakan pilihan yang tepat. Peran guru juga ikut menjadi penunjang dalam memberikan pelajaran kepada peserta didik mengenai pentingnya politik, hal ini dapat di terapkan dalam berbagai macam media kecil yang dapat di pahami oleh peserta didik.

Dewasa ini, banyak di jumpai dalam masyarakat yang sudah kurang berminat dengan politik. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang memutuskan untuk memilih golput (golongan putih) yang artinya tidak mendukung siapa pun dalam pemilihan umum. Hal ini terjadi karena Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sehingga tidak ingin berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Sebagai warga negara yang baik, tentu hal itu tidak boleh dilakukan. Berpartisipasi dalam pemilihan umum merupakan kewajiban masyarakat Indonesia. Pemerintah harus berusaha dalam menarik kembali minat politik masyarakat terutama generasi muda agar sistem politik Indonesia berjalan dengan semestinya, bisa melalui sosialisasi dan penyampaian melalui media sosial. Intinya pemilihan umum yang akan di selenggaran berjalan dengan prosedur yang sesuai dan semua masyarakat (terutama yang dapat memilih) dapat mengikuti dengan sukacita.

KESIMPULAN DAN SARAN

Pendidikan merupakan sarana dalam mempelajari politik. Setiap peserta didik dari berbagai jenjang sudah di ajarkan tentang politik walaupun dimulai dari hal kecil. Sistem politik dan demokrasi melalui beberapa perubahan dari masa setelah kemerdekaan hingga sekarang. Sebagai generasi muda perlu mengeksplorasi tentang politik yang ada di Indonesia dan seluk beluknya. Agar meningkatkan semangat dan keaktifan dalam politik kedepannya.

Penulis berharap agar pemilihan umum yang sebentar lagi akan di selenggarakan berjalan dengan baik tanpa kendala dan siapa pun yang akan terpilih sebagai pemimpin mampu menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun