Mohon tunggu...
Nurul Chojimah
Nurul Chojimah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung

Hobi: membaca, meneliti, dan menulis. Topik paling diminati: linguistik (bahasa), pendidikan, dan kegiatan sehar-hari.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kartu Pos hingga Makam Ulama Ada di Kampoeng Heritage Kajoetangan

25 Juni 2024   22:38 Diperbarui: 26 Juni 2024   14:06 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gang-gang sempit di desa wisata ini juga menjadi spot sejarah arsitektur. Jika Anda ingin menikmati keindahan bangunan rumah dengan disain lama, di sinilah tempatnya. Ada banyak rumah yang dibangun di awal tahun 1900-an yang masih terawat dan masih bertahan dengan disain awal. 

Ke-jadul-an disain bangunan bisa dilihat dari bentuk pintu, bentuk atap, model angin-angin, bentuk teras, dan lantai. Bentuk pintu kupu tarung, jendela dengan dua daun di kiri dan kanan, lantai dari ubin atau tegel warna kuning menjadi ciri khas dari rumah-rumah tersebut.

Salah Satu Rumah Tua (Koleksi Pribadi)
Salah Satu Rumah Tua (Koleksi Pribadi)

Adanya makam Mbah Honggo alias Pangeran Honggo Koesoemo melengkapi spot sejarah di desa wisata ini. Mbah Honggo adalah seorang ulama kharismatis yang hidup di abad ke-8 masehi. Beliau adalah guru spiritual keluarga Bupati pertama Malang R.A.A Notodiningrat. 

Di bawah pohon besar dan di hadapan beberapa rumah penduduk, kompleks makam Mbah Honggo terletak. Di kompleks tersebut, selain Mbah Honggo, juga disemayamkan dua makam dewasa dan satu makam anak kecil. Kompleks makam ini sama sekali tidak mengesankan keangkeran.

Jalan Menuju Kompleks Makam Mbah Honggo (Koleksi Pribadi)
Jalan Menuju Kompleks Makam Mbah Honggo (Koleksi Pribadi)

Tempat Persemayaman Jasad Mbah Honggo (Koleksi Pribadi)
Tempat Persemayaman Jasad Mbah Honggo (Koleksi Pribadi)

Selain spot sejarah, hal lain yang layak dipelajari dari desa wisata ini adalah kebersihan dan kenyamanan lingkungan yang terjaga dengan baik. Jalan setapak di lingkungan ini rapi dan asri. Jalan paving bersih dari sampah sehingga menyamankan pejalan kaki. Petunjuk arah ada di banyak tempat sehingga tidak membingungkan pengunjung. 

Sungai di penghujung desa wisata ini terkesan sangat bersih. Plengsengan di kiri kanan sungai bersih, tidak ada bekas noda kotoran. Di dalam sungai juga nyaris tidak ada sampah. Meski warna air tidak sebening air pegunungan atau air sungai di Belanda, tetapi ketiadaan sampah di sungai yang mengalir dengan sangat lancar tersebut membuat sungai ini cukup nyaman untuk dilihat.

Lingkungan Padat Penduduk yang Asri (Koleksi Pribadi)
Lingkungan Padat Penduduk yang Asri (Koleksi Pribadi)

Sudut lain dari Kampoeng Heritage yang tampak bersih dan rapi (Koleksi Pribadi)
Sudut lain dari Kampoeng Heritage yang tampak bersih dan rapi (Koleksi Pribadi)

Sungai yang bersih dengan air mengalir lancar (Koleksi Pribadi)
Sungai yang bersih dengan air mengalir lancar (Koleksi Pribadi)

Itulah sebagian kecil dari keistimewaan Kampoeng Heritage Kajoetangan. Memang tidak terlalu mudah menangkap keindahan dari rumah kuno, makam ulama kharismatis, dan sungai bersih di tengah kampung padat penduduk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun