Bertemunya 'kertas' (telapak tangan Rektor) dan 'gunting' (jari telunjuk dan jari tengah wisudawan) menandakan bahwa dalam suit tersebut Rektor kalah dan wisudawan menang.Â
Gaya saranghae, salam panco, bentuk victory adalah bentuk salamayang sering diperagakan oleh wisudawan dan Rektor.Â
Putri kedua saya, salah satu wisudawan Program Magister Kebidanan memilih angkat dua jari, dan Rektor pun dengan 'patuh' mengangkat kedua jarinya ke atas.
Bervariasinya cara bersalaman menjadikan hadirin antusias mengamati karena penasaran dengan 'arahan' wisudawan yang sangat bervariasi.Â
Rektor yang camera face dengan gerak geriknya yang enerjik dipadu dengan 'arahan' wisudawan yang sering tidak terduga menjadikan moment penyerahan ijazah cukup menarik diikuti.Â
Tidak jarang moment ini mengundang gelak tawa para hadirin. Moment tersebut tidak menjemukan hingga tidak terasa sekitar 800 wisudawan maju dalam waktu kurang dua jam.
Wisuda, baik berdurasi panjang atau pendek, ada 'lomba pidato' atau tidak, monoton atau tidak, tetaplah menarik bagi wisudawan dan keluarganya.Â
Wisuda adalah pertanda keberhasilan sang wisudawan dalam menapaki salah satu episode kehidupan, yaitu episode kuliah. Itulah yang saya rasakan ketika saya hadir di wisuda UB kali ini.Â
Ada kelegaan yang sangat dalam ketika putri kedua berhasil melampaui semua tugas di Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran UB.Â
Puji Syukur berkali-kali saya panjatkan kepada Allah SWT atas karunia ini. Hadir di acara wisuda dan mengikutinya sampai akhir adalah salah satu bentuk rasa syukur tersebut. Adanya 'hiburan' berupa aneka bentuk salaman dengan Rektor yang saya deskripsikan di atas adalah bonus.