Mohon tunggu...
Nurhilmiyah
Nurhilmiyah Mohon Tunggu... Penulis - Bloger di Medan

Mom blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lelah yang Tak Masalah

18 April 2018   11:06 Diperbarui: 18 April 2018   11:59 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dok. pribadi

Sebab kami tahu persis, saat perginya, di tempat tujuan nanti, di pesantren, telah menanti seorang santriwati dengan senyum lebar menyambut kedatangan orang tuanya. 

Ia sehat, menu makanan pesantren cocok di lidahnya. Maka momen bertemu dengannya adalah momen yang amat sangat membahagiakan kami. Jika dibandingkan dengan keadaan saat ini. 

Memang benar kami ke pesantren, namun saat tiba di sana, tidak didapati anak kami. Anak itu sedang tergolek lemah di rumah. Kami datang dalam rangka memperpanjang izin pulangnya.

Ya Rabb, maafkan saya yang telah mengeluh karena lelah bolak-balik mengunjunginya di tiap Sabtu. Padahal rasa capek yang manusiawi itu dengan sendirinya hilang kala bertatap muka dengan wajah bersih anak kami. 

Senyum cerianya tak lepas saat menceritakan kejadian-kejadian konyol teman seasramanya, celetukan teman di kelasnya, atau saat serunya ia mengikuti seleksi English Olympiad dan lomba sketsa wajah se-pesantren putri. 

Biarlah untuk saat ini dan selanjutnya, kami menikmati lelah-lelah berkunjung ke pesantrennya. Asal ia selalu sehat, nyaman dengan lingkungan pesantrennya dan menjalani masa-masa indahnya menjadi santriwati. 

Saya yakin, lelah menyiapkan bekal untuknya, terkadang mencuci dan menyetrika pakaiannya jika ia tidak sempat sebab sedang padat kegiatan, belum lagi mengalami macet di jalanan pergi dan sekembalinya dari pesantren. 

Biarlah... biarlah semuanya diikhlaskan lillahi ta'ala. Seperti kata-kata yang pernah saya baca di linimasa media sosial, semoga lelah menjadi lillah. 

Salam literasi

Medan, 18 April 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun