Tahukan kau betapa ingin ku memelukmu sepanjang waktu
Menyelimutimu dengan cinta
Memberimu damai dalam dunia yang terlalu bising
Saat sorot matamu bertanya
Mengapa manusia bisa begitu kejam pada sesama
Aku hanya bisa tertunduk
Menghirup udara bumi yang kian tercemari
Lalu menghembusnya kuat-kuat
Berharap kau mengerti makna diamku
Anakku,
Mungkin perlahan kau mulai tahu
Tak semua tanyamu bisa kujawab
Dan tak setiap waktu
Mama bisa memeluk dan melindungimu
Namun setiap Mama, semua Ibu, atau apapun kamu menyebutnya
Terukir sumpah di dadanya
Tak akan ada kata menyerah
Meski terkadang lelah
Berjuang untukmu, anak-anakku
Biar lentera harap terkadang menggelap
Walau dunia seakan tertawa angkuh
Kalaupun hawa jahat seakan kian mencekam
Aku dan semua yang kau panggil ibu
Akan setia menjagamu
Menyalakan lentera di matamu, tiap kali ia padam
Merajut mantel perlindungan untukmu dari tiap helai doa yang kurapal di malam hening
Mengabadikan pelukan melalui kehangatan cinta yang membalutmu dengan cahaya
Hiduplah dengan baik, anakku
Berdirilah dengan kokoh
Menjulanglah setinggi langit biru,
Namun hujamkan akarmu kuat menggenggam bumi yang semakin tua
Biarkan doaku yang menghadirkan peluk
Yang tetap abadi menemanimu
Hingga kapan pun
~Mama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H