Mohon tunggu...
Nurul Hidayati
Nurul Hidayati Mohon Tunggu... Dosen - Psychologist

Ordinary woman; mom; lecturer; psychologist; writer; story teller; long life learner :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menapak

1 Februari 2017   14:43 Diperbarui: 1 Februari 2017   15:10 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menapak

 Sejenak menepi,
 Meninggalkan riuh,
 Memasuki gelombang sunyi

 Terkadang ritme hidup
 yang cepat,
 Membuat kita berjalan,
 namun tak pernah menapak,
 Apalagi benar-benar menjejak,
 dan menekuri tiap simfoni langkah kaki

 Berjalanlah,
 Seakan kakimu mencium bumi,
 demikian seorang berpesan,
 So, be mindful
 Di dunia yang terus berlari
 Menapak dan terus membumi,
 Rasakan,
 Dari ujung rambut,
 hingga ujung jemari kaki,
 Segar air yang terpercik ke wajah,
 Hembus udara yang meniup telinga,
 Gelak tawa yang menari di sela-sela gemuruh kata,
 Be here,
 Now.

Nurul, 2017

Lama tak jenguk kompasiana, kangen :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun