(2) Pelajari waktu bookfair
Sungguh beruntung Surabaya, karena konsep BBWF kali ini bersifat non stop 278 jam. Artinya Anda para booklover akan dimanja, bisa "me time" di bookfair dari pagi hari sampai pagi berikutnya. Hehehe.Â
Namun, coba pelajari waktu yang pas bagi Anda. Khususnya kalau Anda berencana membawa putra putri Anda yang masih kecil. Salah seorang teman saya asal Jakarta berpesan khusus tentang hal ini, karena kebetulan memperoleh pengalaman kurang menyenangkan saat membawa putranya yang balita ke arena BBWF diTangerang lalu.
Teman saya yang lain bilang, asyik-asyik saja bawa anak asalkan pilih waktu. Teman tersebut menyarankan waktu pagi-pagiii buangett atau dini hari sekalian adalah salah satu alternatif yang perlu kita pertimbangkan..hehehe... Semangattt!
(3) Perhatikan denah bookfair.
Kita terkadang suka langsung masuk saja dengan bonek alias bondo nekat..hehehe...
Kali ini, barangkali perlu kita lebih mencermati denah bookfair terlebih dahulu. Mengingat ini bukan toko buku konvensional yang kita dengan mudah tanya-tanya petugas dan memperoleh jawaban yang kita inginkan.
Share dari teman, rata-rata petugas kurang memahami berbagai buku yang ada di sana. Jadi, kita betul-betul harus mandiri..hehehe..
Kalau konsepnya sama dengan BBWF ICE BSDTangerang, maka 2 jutaan buku tersebut akan digolongkan berdasarkan genre saja. Sejalan dengan hari bookfair yang bertambah, dengan begitu banyak tumpukan buku, maka kian hari kemungkinan buku yang bergeser letaknya sangatlah besaar..hehehe... Tapi tentu hal ini tidak akan menyurutkan nyala semangat para booklovers bukan?
(4) Kostum yang nyaman.
Salah seorang teman berpesan: ojok sampek nggawe sepatu jinjit mengko dengkulmu copot! Hahaha.. Translasinya: jangan memakai alas kaki atau outfit yang kurang nyaman maupun bisa mengganggu mobilitas kita.