Mohon tunggu...
Nurul Hidayati
Nurul Hidayati Mohon Tunggu... Dosen - Psychologist

Ordinary woman; mom; lecturer; psychologist; writer; story teller; long life learner :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Penulis, Jangan Lakukan Ini Ya!

7 September 2016   08:17 Diperbarui: 7 September 2016   08:51 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para penulis novel, pencipta lagu, penulis cerita, atau para penghasil karya biasanya dengan senang hati menuliskan beberapa nama orang yang berarti di bagian "persembahan"... Bisa nama orang tua, sahabat, atau kekasih hati.

Di saat cinta tengah bersemi, dunia berasa jadi hak milik berdua. Terkadang, belum resmi menikah pun, seorang penulis sudah berbagi karya dengan dia yang dia anggap pasti menjadi soulmatenya. Dan, tahukah Anda...bahayanya hal ini?

Berikut catatan amatir dari saya, hehehe

Pertama, bahaya terkait status kepemilikan karya.

Duuh, jelas saja itu karya Anda. Kalau kekasih Anda saat itu sejatinya tidak ikut ambil bagian dalam proses penciptaannya, ada baiknya yang tertulis sebagai pencipta adalah nama Anda.

Kedua, kejelasan royalti atau pembagian hasil.

Bagaimana kalau itu memang karya bersama kalian berdua? Wah, oke.. tetap saja, dalam hal karya yang berujung bisnis, sejak awal perlu kejelasan perjanjian hitam di atas putih. Pembagian yang jelas di awal, akan menghindarkan silang sengkarut yang tidak jelas dan saling klaim ketika ternyata hasil karya berdua di masa damai tersebut ternyata nge-hits dan best seller (sayangnya) justru di masa sepasang kekasih sudah berpisah.

Ketiga, bahayanya tabungan  (rekening) bersama

Waah, ini mah bahaya banget. Mending buru-buru ditutup saja deh, rekening bersama atas nama satu pihak saja itu enggak banget. 

Keempat, bahayanya "persembahan untuk..."

Sepertinya sepele ya? Tapi tidak. Mahasiswa saya saja ada yang curhat pingin menyobek-nyobek skripsinya yang sudah kadung terukir indah nama sang kekasih hati yang kemudian hari ternyata meninggalkannya..hehehe.. 

Nah, kebayang kan bagaimana perasaan seorang penulis yang ribuan eksemplar bukunya telah tertera nama sang mantan di situ. Dan kejadian kayak gini sudah ada beneran. Salah seorang penulis yang galau dan patah hati meminta penerbit untuk menarik buku karyanya yang sudah beredar karena ada sebuah nama yang menyisakan luka baginya. Terkabul? Ngimpii kali ye...

Jadi, pesan sponsor kali ini: persembahkan karya Anda untuk yang jelas-jelas saja: Tuhan Yang Maha Esa, ortu yang selalu kita cinta, atau kucing kesayangan. Hehehe. Dah, itu aja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun