[caption id="attachment_365841" align="aligncenter" width="620" caption="Peta Bawean/Kompasiana (Kompas.com)"][/caption]
Sisi Lain Hari Inspirasi
Selalu ada dua sisi dalam sekeping mata uang. Demikian pula perjalanan saya ke Bawean.
[caption id="attachment_365793" align="alignnone" width="2177" caption="Sumber: Facebook Kelas Inspirasi Gresik - Bawean"]
Pelabuhan Gresik
Hampir sepuluh tahun di Gresik, baru kali ini saya berdiri di tepi pelabuhan Gresik. Teman-teman sesama relawan hari inspirasi Bawean menyambut hangat kehadiran saya. Segera saya merapat ke teman-teman relawan, khususnya yang satu SD di hari inspirasi nantinya.
Angin berhembus menerpa wajah. Menghadirkan aroma laut. Kapal ekspress yang sedianya berangkat pukul delapan, tertunda keberangkatannya hingga tiga jam. Rasa kesal itu ada, namun antusiasme kami menyapu rasa itu jauh ke tepi. Melenyap bersama angin pelabuhan Gresik.
[caption id="attachment_365792" align="alignnone" width="922" caption="Sumber: Peta ditempel di "basecamp" Pengajar Muda Bawean-Pulau Gili"]
Bawean, Kami Tiba
Lamat-lamat teman relawan di sebelahku berkata, “Mbak, kita sudah tiba” Efek obat anti mabok yang kutelan lumayan juga, haha. Sukses membuaiku selama tiga jam perjalanan kami menuju Bawean. Wah, payah nih aku. Kisah teman-teman yang sempat melihat lumba-lumba menari di hamparan laut biru, mau tidak mau membuatku sedikit menyesal juga. Wah, benar-benar nih kena Anti** Effect ...hiks
Pulau Bawean telah berada tepat di pelupuk mata. Kami bergegas. Sebentar lagi kaki-kaki kami menapaki Pulau Putri yang terkenal dengan keindahan dan eksotisme alamnya itu. Alhamdulillah, segala puji bagi Tuhan Semesta Alam.
Trouble is A Friend
Saya bukan sedang bernyanyi bersama Lenka. Tapi itulah yang sempat kami alami. Hehe, biasa lah. Namanya juga banyak orang, banyak rezeki. Tiap ada banyak orang, musti lah yang namanya “miss...” itu bermunculan. Miskomunikasi. Miss a signal. Miss you. Dan miss miss yang lain.
Saya nggak tertarik untuk bercerita tentang apa persisnya trouble yang kami alami. Biarkan memori indah yang kekal dalam ingatan. Hehehe.
[caption id="attachment_365794" align="alignnone" width="800" caption="Foto rame-rame bersama relawan hari inspirasi Gresik-Bawean"]
Anak Indonesia Asli
Nah, ini nih yang ada bersama kami. Anak Indonesia asli. Dengan kulit khas anak-anak yang hidup ditemani mentari. Sehat dan berwarna kecoklatan.
Lupakan saja sinetron “GGS”. Ganteng-ganteng Seriga** atau apalah judul sinetron dengan tipe sejenis. Di depan kami anak-anak yang lebih keren. Natural dalam pembawaannya. Anak-anak yang dibesarkan oleh alam, dan tak banyak terkontaminasi gadget ataupun siaran tak mendidik yang tiap hari bertebaran di layar kaca.
Days Without Signal
Salah satu ciri khas masyarakat (yang mengaku) modern yakni ketergantungannya dengan gadget. Nah, lho. Apa yang bakalan terjadi kalau kita berhari-hari hidup tanpa sinyal?
Kita tetap hidup! Bahkan lebih bahagia! Hehehe
Serius. Boleh dicoba, kok. Teman-teman sesama relawan seringkali mengeluhkan ketiadaan sinyal ini. Saya tidak! Mengapa? Karena saya tidak perlu mencari sinyal yang antara ada dan tiada itu. Sinyal operator seluler yang saya gunakan sudah gone with the wind semenjak saya pertama kali menapakkan kaki di bumi Bawean. Jadi saya sama sekali nggak pernah galau mencari sinyal. Hahaha
Singkatnya: Bawean Aku Padamuu
Saya suka menulis. Mungkin akan jadi panjang, tapi syukurlah tangisan anak saya memaksa saya menyudahi tulisan ini. Ciao. Bawean, Aku Padamuu
@haiuyung
∞∞∞
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H