Mohon tunggu...
Nurul Hidayati
Nurul Hidayati Mohon Tunggu... Dosen - Psychologist

Ordinary woman; mom; lecturer; psychologist; writer; story teller; long life learner :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berani Jujur Hebat: Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia 9 Desember 2014!

9 Desember 2014   16:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:42 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_381550" align="alignnone" width="565" caption="Berani Jujur & Anti KKN Hebat "][/caption]

Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia! Menjadi orang Indonesia sangatlah membanggakan dan membahagiakan, bagi kita semua.

Namun tidak demikian halnya ketika dikaitkan dengan "Korupsi." Kita semua tahu “prestasi” Indonesia dalam hal yang satu ini. Dan hati nurani kita seakan sedikit demi sedikit telah mulai terkikis, ketika kita berhadapan dengan luar biasa maraknya kasus-kasus korupsi di sekitar kita. Kita cenderung menganggap “pelit” orang yang tidak memberikan “tips” pada petugas layanan publik yang menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Kita menjadi “terbiasa” dan “oke-oke” aja dengan istilah “amplop”, “pelicin” dan sejenisnya. Hal ini mengisyaratkan bahwa perlahan namun pasti, kita menjadi kian permisif dengan korupsi.

Rasulullah SAW dan para sahabatnya sangat menjaga diri dari penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan. Padahal kita tahu “kekuasaan” yang kita miliki, saat ini, tidak ada apa-apanya dibanding power dan pengaruh yang dimiliki Rasulullah SAW dan para sahabatnya kala itu.

Rasulullah SAW semenjak muda terkenal sebagai Al Amin atau orang yang terpercaya. Umar Bin Khattab sangat terkenal dengan kelurusan, ketegasan, dan sifat amanahnya. Ketika Beliau mendapati salah seorang wanita tua brkeluh kesah menggugat “ketidakpedulian” Khalifah Umar pada dirinya yang hidup berkekurangan. Khalifah Umar yang kebetulan mendengar curahan hati rakyatnya tersebut, memanggul sendiri bahan makanan untuk diberikan pada si wanita tua. Wanita tua tersebut sangat berterima kasih,”Engkau sungguh seorang yang mulia. Andai Khalifah Umar seperti Engkau.” Saat wanita tua tersebut diundang Khalifah Umar, betapa terkejutnya ia kalau laki-laki yang memanggul bahan makanan untuknya itu sesungguhnya Sang Khalifah sendiri.

Di Indonesia ada Mochammad Hatta, proklamator kemerdekaan RI ini sangat terkenal dengan kejujurannya. Beliau hidup sangat bersahaja. Tidak pernah sekalipun Beliau menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya. Bahkan, untuk membeli sepasang sepatu Bally idaman saja, hingga akhir hayatnya baru sepotong gambar sepatu tersebut yang dimilikinya. Padahal, kalau mau, tentu sebagai wakil presiden RI kala itu, dengan mudah Bung Hatta bisa menunjuk pengusaha mana untuk memberikan sepatu tersebut. Namun Beliau mampu menjaga integritasnya. Luar Biasa!

Mantan Jaksa Agung Baharuddin Lopa juga dikenal sangat jujur. Banyak kasus besar yang tadinya tidak tersentuh jerat hukum, berhasil ia tuntaskan. Hingga akhir hayatnya, nama Beliau tetap harum. Sungguh suri tauladan yang langka saat ini.

Polisi Hoegeng merupakan sosok lain yang sangat melegenda karena keteguhannya memegang integritas. Kejujuran Beliau tidak diragukan lagi. Beliau hidup sederhana, tak pernah berlebihan, apalagi mengeruk keuntungan pribadi. Hingga ada ungkapan, “Ada dua polisi terjujur: Polisi Hoegeng dan Polisi Tidur”

Tak perlu muluk-muluk untuk menjadi pahlawan antikorupsi, dengan mengidentikkan diri dengan tokoh sebesar Lopa atau Bung Hatta. Kita bisa mulai dari hal yang sederhana. Sebagai orang tua, kita bisa menjadi suri tauladan kejujuran bagi anak-anak kita. Jangan mengorbankan integritas kita hanya karena keinginan sepela. Ingin anak-anak kita berprestasi, mari kita ajarkan dan contohkan pada mereka bagaimana berupaya keras dan penuh kesungguhan untuk meraih prestasi. Stop pikiran kita untuk “menggoda” anak-anak kita dengan “jalan pintas”. Tak ada jalan pintas menuju kesuksesan. Apabila tiap orang tua mampu menjaga diri dan keluarganya, maka kasus-kasus “joki” dalam ujian hanya akan tinggal cerita.

[caption id="attachment_381556" align="aligncenter" width="480" caption="An honest inch is a greater distance covered than a dishonest mile (Doe Zantamata)"]

14180935521870195839
14180935521870195839
[/caption]

Penting sekali penanaman nilai-nilai kejujuran dan integritas ini sedari dini. Bahkan KPK menggandeng para penulis bacaan anak yang tergabung dalam Forum Penulis Bacaan Anak (FPBA) untuk gerakan “Tunas Integritas” untuk menanamkan nilai-nilai dan karakter positif melalui serial buku-buku cerita anak “anti korupsi” (http://acch.kpk.go.id/tunas-integritas). Buku-buku di sini bisa diunduh Gratis lho!

Stop menuntut anak-anak kita menjadi juara dalam hal apapun juga, melampaui kemampuan mereka. Apa lagi dengan menghalalkan segala cara. Bak kuncup bunga yang bermekaran indah pada waktunya. Masing-masing anak adalah berbeda.

[caption id="attachment_381579" align="alignnone" width="240" caption="Yuk, Jadi Perempuan Anti Korupsi"]

14180954651093560758
14180954651093560758
[/caption]

Kalau anak kita tidak terlalu berminat melukis, usah kita paksakan mengikuti les melukis, sekedar untuk memuaskan dahaga kita orang tuanya melihat anak kita berperstasi. Kalau anak kita mau mengikuti lomba mewarnai, biarkan ia berekspresi. Usah kita “cemas” melihat anak kita menorehkan warna pink pada laut, lalu kita memelototi mereka. Justru kita perlu khawatir sikap kita tersebut akan mematikan daya kreasinya .

Hasil bukan segalanya. Kita perlu lebih menghargai dan menikmati proses sebagai orang tua. Anak-anak perlu tahu, kita senantiasa menghargai mereka atas upayanya. Walau terkadang upaya tersebut belum memunculkan hasil yang optimal. Para ibu dan para wanita bisa pula berkontribusi dalam Gerakan "Saya, Perempuan Anti Korupsi!"

[caption id="attachment_381586" align="alignnone" width="446" caption="SPAK (Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi!)"]

141809687014787969
141809687014787969
[/caption]

Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi! (SPAK) adalah sebuah gerakan yang menempatkan perempuan sebagai tokoh sentral pencegahan korupsi, baik sebagai ibu, istri maupun tenaga profesional. Buku SPAK yang bisa diakses secara free di situs http://acch.kpk.go.id/saya-perempuan-anti-korupsi ini berisi rangkuman perjalanan yang telah dilalui SPAK di beberapa daerah/kota di Indonesia. Dan mengisahkan berbagai testimoni akan dampak positif yang bisa dirasakan oleh para perempuan yang mengikuti kegiatan ini. (http://acch.kpk.go.id/saya-perempuan-anti-korupsi).

Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia 9 Desember 2014! Berani Jujur, Hebat!

[caption id="attachment_381580" align="alignnone" width="240" caption="Berani Jujur Hebat!"]

141809556225436396
141809556225436396
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun