Mohon tunggu...
Nurudin Sidiq Mustofa
Nurudin Sidiq Mustofa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Filmmaker/Master Student on Film Studies

Passionate in film, especially in film writing and critique.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa itu Feminisme?

28 September 2022   22:14 Diperbarui: 28 September 2022   22:20 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengasosiasikan feminisme dengan istilah "kaum pembenci laki-laki" seperti mengasosiakan islam dengan kekerasan. kesalah pahaman antara keduanya menyebar secara masif, namun gagasan rasional tentang keduanya hanya dipahami oleh sekelompok kaum kecil. 

Media  menggambarkan feminis sebagai sebuah organisasi keji yang melakukan kriminal atas nama kebencian, yang bertujuan melanggar semua tradisi dan membunuh semua kaum pria. Seperti pada akhir abad 19 lalu, tersebar komik-komik di panel koran harian yang mendeskripsikan suffragate -sebutan untuk pejuang hak wanita dan cikal bakal Hari Perempuan Sedunia yang digambarkan menyiksa kaum pria.

Sesungguhnya feminisme lahir dari cara pandang masyarakat mengenai kedudukan perempuan di masyarakat. Feminisme merupakan konsep yang muncul dalam kaitannya dengan perubahan sosial (social change), teori-teori pembangunan, kesadaran politik perempuan dan gerakan pembebasan kaum perempuan, termasuk pemikiran kembali institusi keluarga dalam konteks masyarakat modern dewasa ini. Tujuan dari feminisme adalah untuk mencapai kesetaraan hak antara semua gender.. Feminis tidak membenci kaum pria, namun feminisme mengajak kita menyadari bahwa secara sosial maupun ekonomis, kaum pria mempunyai kemungkinan sukses yang lebih besar dan kebutuhannya lebih dipenuhi di masyarakat. Pria punya lebih banyak pilihan dibanding wanita dan mereka tidak didefinisikan dari penampilan fisiknya semata seperti perempuan.

Setiap tahunnya, perempuan (dan beberapa laki-laki) sedunia bersatu dan memperjuangkan ketidakadilan yang dialaminya pada hari perempuan sedunia tiap 8 Maret. Jadikan hari perempuan sedunia ini sebagai pengingat bahwa banyak hal yang harus kita perjuangkan untuk mencapai kesetaraan gender.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun