Mohon tunggu...
Nurudin BS
Nurudin BS Mohon Tunggu... -

Writer and Reader

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Surat untuk Presiden RI Ir.Joko widodo ( Jokowi )

13 Mei 2015   14:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:05 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada:

Yth : Presiden RI Ir.Joko Widodo ( Jokowi )

CC: HH.Dubes RI, Doha-Qatar, HH. Deddy Saiful Hadi

Assallamua’laikum,

Bapak Presiden yang saya hormati, setiap orang mempunyai mimpi dan harapan terhadap dirinya sendiri agar bisa bermanfaat bagi dirinya serta keluarganya. Setiap nasib seseorang tentunya berbeda, tapi nasib bukanlah takdir karena saya yakin siapapun bisa merubah nasibnya karena “ Tidak akan berubah setiap kaum jika kaum tersebut tidak ingin merubahnya “.

Dulu bapak juga terlahir dari keluarga tidak mampu, bahkan hidup di bantaran sungai, menjadi tukang kayu sampai pada akhirnya semua berubah sangat cepat, setelah menjadi Walikota dan Gubernur, kini bapak telah menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia, bapak telah menjadi Presiden sebuah negara yang memiliki ribuan pulau dengan keaneka ragaman budaya, suku,agama, bahasa, karakter dan cita rasa serta perbedaan lainnya.

Bapak Jokowi, saat ini segala hal perubahan sangat cepat dan segala informasi bisa di akses di manapun tanpa adanya batasan jarak dan waktu.

Mohon maaf jika nantinya surat terbuka saya ini ada hal hal yang tidak sesuai dengan data, informasi dan menyalahi kaidah dan etika, namun izinkanlah saya menyampaikan apa yang saya rasakan dan pikirkan berdasarkan apa yang telah saya lakukan selama ini, sebagai rakyat biasa yang jauh dari negeri tercintanya.

Bapak Presiden Jokowi yang sedang bekerja siang dan malam demi tercapainya cita cita bangsa tercinta kita. Saya mengikuti setiap perkembangan pembangunan yang sedang gencar gencarnya di jalankan oleh pemerintah dan saya memahami laju percepatan ekonomi lambat bisa karena beberapa faktor, bisa karena general inflation, turunnya harga minyak dunia, suasana politik dunia yang belum stabil, belum di gunakannya APBN pemerintahan bapak saat ini karena masih menggunakan APBN sebelumnya, karena baru di syahkannya APBN 2015 di bulan April kemarin.

Begitu juga saya memahami betul bahwa pemerintahan bapak merupakan organisasi besar yang tentunya akan berlandaskan GBHN,UUD 45 dan platform yang bapak canangkan, program Nawa Cita dan Trisakti.

Bapak Presiden dalam kesempatan ini banyak yang ingin saya sampaikan, namun akan lebih afdhol jika saya akan menyampaikan sesuai dengan profesi yang telah membesarkan saya sampai saat ini.

Dalam satu acara bapak menyampaikan sebuah pidato bahwasanya kita bukan lagi sedang bersaing antara pribadi dan golongan, namun kita harus berpikir bahwa saingan kita adalah negara negara lainnya dan ini yang selalu saya pikirkan dan sampaikan kepada siapapun juga dalam setiap diskusi dan obrolan kami bertahun tahun lamanya.

Bapak Presiden Jokowi, saya melihat motivasi yang kuat melekat dalam setiap gerak dan tindakan bapak, keinginan besar dan visi bapak bisa saya lihat dari setiap hal yang bapak lakukan dan bagi saya hal yang lumrah jika masih ada kekurangan, karena kekurangan itu merupakan bagian dari tindakan yang kita lakukan agar bisa di evaluasi kembali dan di carikan solusi yang terbaik.

Bapak Jokowi, dalam sebuah kesempatan, beberapa kali saya menyampaiakan pendapat dan masukan saya sebagai rakyat biasa baik kepada para pejabat yang saya temui di acara acara di Qatar dan bahkan suatu waktu saya berdiskusi juga dengan yang saya hormati Bapak Deddy Saiful Hadi, HH Dubes RI di Qatar membahas permasalahan yang dan bagaimana mencari solusi yang terbaik.

Bapak Presiden, semua tahu bahwa mencari pekerjaan tidak mudah dan mencari penggantinya juga perlu waktu dan proses dengan waktu, pikiran dan tenaga yang lebih agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak agar bisa membahagiakan keluarganya yang tentunya secara otomatis akan mampu mengangkat ekonomi keluarga dan tentunya akan memperkuat ekonomi Indonesia, karena jika ekonomi keluarga kuat maka ekonomi sebuah negara akan tumbuh sendirinya dengan cepat.

Saya mendukung adanya penyetopan pengiriman tenaga kerja wanita dalam hal ini non skill dan khususnya saudari kita yang bekerja sebagai pembantu di luar negeri. Saya memahami bahwa saat ini pemerintah sedang mengalihkan dari sektor non skill akan di tingkatkan ke sektor skill dan juga sedang mempersiapkan lapangan kerja bagi purna TKI/TKW serta berusaha menambah dan membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja di dalam negeri agar layak dan sesuai dengan peraturan dan rencana dari pemerintah.

Ya, sebuah rencana dan pekerjaan yang sangat besar di mana program program yang lainnya juga harus berjalan agar sesuai rencana, dan InshaAllah saya percaya negara kita akan menjadi negara yang di perhitungkan oleh negara lainnya, dengan kerjasama semua elemen bangsa Indonesia tercinta, tanpa adanya perbedaan rakyat atau pejabat.

Bapak Presiden Jokowi, saya paham betul tidak mudah untuk mendapatkan dan memenuhi permintaan tenaga kerja skill ke luar negeri, saya paham betul lika liku bagaimana di lapangan, saya paham betul bagaimana negoisasi, lobby dan kendala yang di hadapi dan di temukan di lapangan secara langsung dan itu tidak banyak di ketahui oleh orang lain juga mungkin para pejabat pemerintah yang tentunya bukan bagiannya, karena ini bagian para Entrepreneur tentunya.

Bapak Presiden Jokowi, Saya sebenarnya sudah ratusan kali menyampaikan bahwasanya salah satu profesi pekerjaan skill yang sebenarnya yang mempunyai opportunity dan harapan besar adalah profesi medis termasuk profesi Perawat kita.

Saya selalu diskusi baik dengan rekan-rekan Perawat yang bekerja dan berada di Qatar yang mempunyai pengalaman yang berbeda dan bahkan saya terbuka diskusi dengan para Perawat dari negara negara lainnya, selain itu juga, saya mendapatkan informasi langsung di lapangan dari para end of user yang menanyakan berbagai pertanyaan pertanyaan yang tentunya harus saya jawab sesuai dengan informasi dan pengetahuan yang saya dapatkan.

Pak Presiden, jika bapak belum tahu ada sebuah persyaratan mutlak yang harus di miliki setiap Perawat baik yang akan bekerja di dalam dan di luar negeri, yaitu STR Perawat atau Surat Tanda Registrasi dan jika saya akan menyampaikan ini akan sangat panjang dan semuanya sudah saya rangkum bersama tim dalam sebuah ebook yang saat ini mulai kami sebarkan ke kampus kampus Keperawatan agar menjadi bagian informasi dari saudara saudarinya yang jauh dari indahnya negeri tercinta, negari Indonesia.

Bapak Presiden Jokowi yang saya hormati, saya memohon dengan rendah hati apakah bisa pembuatan dan perpanjangan STR Perawat dan STR tenaga medis lainnya dengan fasilitas online, karena ini akan menekan cost, setiap dokumen akan aman dan tersimpan tanpa memerlukan gudang yang besar karen sudah tidak jamannya lagi menggunakan formulir formulir dengan kertas, semua bisa online dan bisa di akses di manapun berada dengan mudah dan cepat seperti negara negara maju lainnya yang sudah lama menerapkan ini semua, termasuk negara di timur tengah.

Saya paham berbagai instansi yang bekerja di dalam proses pembuatan dan perpanjangan STR untuk tenaga medis sedang bekerja agar ribuan tenaga medis segera mempunyai STR, namun tentunya tanpa sistim yang kuat dan dukungan yang kuat dari tekhnologi semua pekerjaan akan menjadi lambat dan ini akan berakibat lambatnya proses dan rencana yang lainnya.

Bapak Presiden Republik Indonesia, yang saya hormati bapak Jokowi, bagaimana perasaan kita jika setelah lulus dari kampus banyak para Perawat yang sudah memiliki ijazah untuk kerja dan masih bingung karena belum mempunyai STR padahal saat ini merupakan persayaratan yang wajib untuk bekerja dan ini sangat berbeda dengan angkatan angkatan sebelumnya yang lulus di bawah tahun 2012.

Iya, memang sudah ada program dan rencana bagi mereka yang lulus setelah tahun 2012, namun saya yakin dan percaya bahwasanya sistim pembuatan dan perpanjangan STR online ini sudah menjadi urgensi yang harus segera di terapkan agar bisa mempermudah bagi semua pihak dan akan menentukan apakah kita siap mengahadapi AFTA yang akan segera bergulir sementara kita belum siap untuk berkompetisi.

Demikian yang ingin saya sampaikan dan ini bukan hanya saya sampaikan kepada bapak Presiden juga karena telah saya sampaikan apa yang ketahui berdasarkan informasi, survey dan analisa saya sebagai rakyat biasa yang ingin negeri tercintanya tidak di bully oleh negara lainnya.

Wassallamua’laikum warohmatullahi wabarokatuh,

“ Apa yang kita lakukan hari ini, akan menentukan bagaimana besok kita akan bertindak, rencana akan gagal tanpa adanya eksekusi dan pada khirnya semuanya hanya akan menjadi bahan obrolan dan diskusi yang akan menghabiskan waktu dan energy…tanpa hasil nyata “

Selamat Hari International Nurses.

Doha, Qatar, 13 Mei 2015-05-13

Nurudin BS

www.nurudinbs.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun