Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pedagang: Daging Babi Haram, Celeng ndak (Hati-Hati Bakso Celeng)

13 Desember 2012   01:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:46 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakso adalah makanan yang disukai oleh orang tua maupun muda.  Pada cuaca panas apalagi cuaca dingin bakso menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.  Bakso dijual di warung-warung tepi jalan hingga di restoran besar.  Seringnya muncul isu daging bakso itu terbuat dari daging tikus atau dari daging babi tidak menyurutkan minat masyarakat untuk menyeruput kuah bakso yang panas, pedas dan gurih.

Bagi yang suka makan bakso, berhati-hatilah.  Akhir-akhir ini beredar lagi daging bakso yang dicampur antara daging sapi dan daging celeng.  Pedagang daging sering pura-pura tidak tahu kalau daging celeng itu haram juga sama seperti dagging babi.  Untuk mengeruk keuntungan yang berlipat, pedagang bakso sering minta pada tukang daging, "ada daging murah ?"  Orang yang ditanya sudah paham, bahwa tukang bakso ini mencari daging celeng.  Maka daging yang disembunyikan itu dikeluarkan, dengan harga murah Rp 30,000 sampai Rp 45.000.  Dibandingkan daging sapi yang harganya Rp 90.000 hingga Rp.100.000 daging celeng menjadi pilihan untuk mengeruk untung yang banyak oleh sebagian pedagang bakso.

Pedagang sepertinya pura-pura tidak tahu mana yang daging sapi mana yang daging babi.  Sebab ciri-ciri daging babi dan sapi sudah jelas sekali bedanya.  Bahkan kalau sudah ketahuan bahwa daging yang dijualnya itu bukan daging sapi, melainkan daging celeng.  Maka dia akan jawab :  "yang haram itu kan daging babi, celeng kan ndak haram..."

Sebetulnya celeng dan babi ya sama saja.  Babi itu yang diternakkan, sedangkan celeng adalah istilah babi hutan yang banyak diburu di perkebunan.  Razia penjualan daging celeng secara ilegal sudah sering dilakukan oleh instansi terkait, tetapi penjualan daging celeng itu tetap saja marak.  Karena untung yang diraih besar akan didapat oleh pedagang daging juga oleh penjual bakso.  Dari pengumpul daging celeng buruan, tukang daging membelinya dengan harga 6000-10000, kalau dijual 30.000 hingga 45.000 rupiah tentu untungnya sangat banyak.  Demikian juga untung yang diraup oleh tukang bakso.  Tapi tukang bakso yang jujur tentu tidak mau mencampur dagingnya dengan daging celeng.

Untuk amannya kalau mau makan bakso yaa buat sendiri saja...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun