Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasiana Tempat Mangkal Pembangkang Malaysia

15 Mei 2011   01:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:41 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kompasiana, telah menjadi tempat mangkal para  pembangkang (oposisi) Malaysia, salah satunya Ahmad Al Wahabi, dalam komentar2nya yang lalu, menghujat partai yang sedang berkuasa di Malaysia saat ini, seperti ini :<
Itulah kejayaan Umno menghancurkan umat melayu di malaysia ini. Jika korannya aja sering keluar kasus kasus esek esek setiap hari maka gak anih nya pemuda pemudi melayu hilang pegangan agamanya.

Rakayat Indonesia adalah pintar kerna punya PERS yang bebas. Pers memberitakan hal sebenar yang berlaku seperti hal wakil DPR yang ditangkap Tidur di Parlemen. Itulah fungsi Pers untuk menyedarkan Rakyat apa yang dibikin oleh wakil mereka.

Kalo di Malaysia Pers hanya dimiliki oleh Partai pemerintah aja. Utusan malaysia, Harian Metro,Kosmo,New Straits Times dimiliki oleh Umno. The Star dimiliki MCA. Pers Harian Oposisi gak diijinkan terbit.Maka dengan kerna itu Pers di Malaysia hanya bisa menghentam Oposisi saja. Jika hal hal negatif yang dilakukan oleh Petinggi Umno /BN maka ia gak akan diberitakan. Itulah situasi Pers yang sebenar di Malaysia. Maka oleh kerna itulah kalian Warga Indo adalah lebih pinter dari orang Malaysia.

Kalo ada lagi OKU OKU bilang saya bikin fitnah maka ini lah jawaban sebenar dari mantan wartawan utusan Malaysia itu. Belio yang bilang siapa itu Utusan Malaysia bukan aku.

Pers yang bebas di Indonesia telah menjadi pelarian bagi warga negara jiran yang sangat mendambakan kebebasan secara umum, dan khususnya kebebasan pers.  Seharusnya rakyat Indonesia bersyukur memiliki pers yang bebas yang dapat memberitakan apa saja tanpa ada halangan dari pemerintah, sebagaimana yang terjadi di negara jiran.  Warga negara jiran merasa iri hal demikian tidak ada di negaranya.  Negaranya yang sudah makmur dan sejahtera masih belum terasa selesa (nyaman) tanpa ada kebebasan yang hakiki bagi insan pemilik kebebasan yang sebenarnya.

Sayang sekali pers yang bebas ini tidak mampu berbuat banyak untuk perbaikan masyarakat, khususnya perbaikan penyelenggaraan negara yang sudah semakin bobrok.  Pemberitaan yang memojokkan pejabat atau anggota parlemen, tidak membuat mereka mundur dari jabatannya (kecuali Arifinto, anggota DPR dari PKS) yang segera mundur akibat kasus browsing  video porno di dalam gedung DPR.

Pers bebas masih sering disalahkan sebagai pers yang sering menyulut emosi masyarakat.  Tidak seperti di Luar Negeri, dimana pers akan sangat didengar oleh pejabat dan rakyat mereka.  Pejabat yang terkena kasus yang tidak sesuai norma2 masyatrakat akan segera mundur dari jabatannya.  Beda dengan di sini, kalau ada pejabat yang terkena kasus dan diberitakan oleh pers, maka pejabat itu tetap "tambeng" tidak mau mundur.  Akibatnya, pers Indonesia yang dikatakan bodoh oleh politikus negara jiran, yang persnya masih terkungkung dalah ketidak bebasan.

Maka jadilah Kompasiana sebagai tempat mangkal para pembangkang negara jiran itu.  Tak heran jika semakin hari semakin banyak kompasianers yang berasal dari negara jiran itu ikuta nimbrung di Kompasiana,  Bukan hanya pembangkang tetapi penyokong kerajaan juga ikut bergabung, seperti :

Betul.. betul.. betul… saya setuju.. ini semua salah UMNO.. Malaysia maju salah UMNO.. Malaysia mundur salah UMNO…. minyak dunia naik salah UMNO… harga gula naik salah UMNO… Afghanistan kena serang salah UMNO…. Osama kena bunuh salah UMNO… ada ahli politik masuk perangkap seks juga salah UMNO

Apa sahaja kesalahan yg berlaku ini… semua salah UMNO… tiada yang bersalah selain UMNO…. sampaikan ayam kat kampung Ahmad kalau kena curi pun nanti kita salah umno juga…

Ahmad Al Wahabi
12 May 2011 14:44:32
0
Saya gak pernah mau gaduh sesama Melayu apatah sesama muslim. Kalo lihat Koran Utusan malaysia itu penuh dengan Fitnah dan batu api untuk melaga lagakan sesamam Melayu dan juga sesama Rakyat Malaysia yang berbagei Bangsa dan Agama itu. Ayuh lah kalian penyokong OKU, tidakkah terpikir di hati kalian bahawa tuduhan dan provokasi itu adalah sesuatu yang baik di sisi kemanusian. Manusia ada hak untuk hidup denagn kebebasan bersuara dan menuntuk hak hak mereka yang dinafikan oleh sang penguasa

Begitulah, Kompasiana mungkin akan menjadi pemicu kebebasan pers di negara jiran....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun