Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Tempat Ibadah, Lain di Amerika, Lain di Inggris, Lain Pula di Bekasi

13 September 2010   00:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:17 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://ahmadnurcholish.files.wordpress.com/2008/08/masjid-gereja.jpg

Tingkat pengetahuan dan tingkat kesejahteraan orang Amerika juga sangat berbeda dengan kondisi Bekasi serta Indonesia pada umumnya.  Orang yang sudah tinggi tingkat intelejensianya serta tinggi pula tingkat kesejahteraannya tidak akan mudah terpikat untuk pindah agama.

Apa yang terjadi di Bekasi dan di daerah2 Indonesia pada umumnya adalah, sekelompok agama non Islam membangun rumah ibadah mereka  di tengah masyarakat muslim yang masih miskin dan bodoh, yang masih mudah terombang-ambing untuk pindah agama.  Itulah sebabnya, mengapa selalu ada keributan jika pembangunan ge reja dilakukan di daerah masyarakat muslim.

Kiranya, masyarakat non muslim juga harus belajar dari masalah ini.  Sebab, banyak kasus terjadi terutama di daerah transmigran, dimana masyarakat muslim yang miskin dan bodoh diiming-imingi dengan makanan dan pendidikan gratis untuk kemudian mengajak mereka berpindah agama.

Perbuatan kekerasan, pemukulan, penusukan dan kerusuhan apapun bentuknya,  tidak ada yang dapat mentolerir pada agama apapun di dunia ini.  Masalahnya adalah manakala pendirian rumah ibadah itu sudah menjurus ke arah perubahan agama suatu masyarakat dari Islam menjadi non Islam.  Timbul keresahan di kalangan masyarakat muslim yang memang masih miskin dan kurang pengetahuan, sehingga mereka masih mengedepankan emosi ketimbang akal.

Kalau saja pendirian rumah ibadah itu murni hanya untuk ibadah saja, tidak ada unsur politik, tidak ada unsur ekonomi, dan juga tidak ada unsur mengajak umat Islam untuk pindah agama, mungkin masyarakat masih bisa menerima kehadiran rumah ibadah non muslim itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun