Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ingat Tobat, Ingat Gito Rollies (Alm)...

18 Juni 2010   13:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:27 4077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lahir dengan nama Bangun Sugito di Biak Papua, 1 November 1947, meninggal di Jakarta 28 Februari 2008.  Ia lebih dikenal dengan nama Gito Rollies.  Nama Rollies diambil dari group band asal Bandung yang personilnya di antaranya adalah Jimmy Manoppo dan Uce F Tekol. Masa kecil dan remaja diisi dengan kenakalan remaja, mulai dari minuman keras, narkoba hingga main perempuan. Setelah pulang dari pergi haji, ia berubah total.  Perlahan ia mengurangi pentas di dunia musik dan film.  Gito seolah menjaga jarak dengan dunia hiburan.  Publik musik Indonesia seperti kehilangan sosok penyanyi yang atraktif dan energik, penuh jingkrak2 di atas pentas.  Sebaliknya, publik menemukan sosok Gito yang menjadi Da'i, juru dakwah. Selama tiga tahun sebelum meninggal dunia, ia berjuang melawan penyakit kanker kelenjar getah bening yang dideritanya.   Sebulan sebelum meninggal saya sempat berjabat tangan, berpelukan, dengan mata berkaca2, seolah ingin mengucapkan kata perpisahan, ia memberi nomor HP pada saya, tapi sampai ia meninggal belum pernah saya hubungi beliau. Saya pernah dengar ceramah agamanya, sedikit mengutip ayat Quran dan hadist, lebih banyak cerita pengalaman pribadinya.  Dari kenakalan kebut2an, naik motor telanjang bulat, ditangkap beberapa kali oleh polisi.  Sampai akhirnya ia tobat. Ketika baru pulang dari haji, ia malu untuk datang ke mesjid.  Maka ia datangi juga mesjid, tapi setelah orang2 pulang dari shalat isya berjemaah.  Saat itu ia berkenalan dengan sekelompok orang yang ada di mesjid ketika itu.  Mereka sedang itikaf, mereka adalah jemaah yang sering disebut2 dengan jemaah Tabligh.  Maka Gito pun mulai belajar ngaji dari jemaah tersebut. Beberapa kali ia "keluar di jalan Allah", mulai dari 3 hari hingga 40 hari.  Keliling dari mesjid ke mesjid.  Beberapa artis mengikuti jejak nya.  Salah satunya adalah Sakti SO7.   ia bahkan juga sudah sampai India, Pakistan dan Bangladesh.  Bahkan beberapa hari sebelum meninggal ia tengah dakwah keliling di daerah Padang, Sumatera Barat.  Sebelum ke Sumatera Barat itulah saya jumpa dia untuk yang terakhir kali. Salah satu lagunya yang terkenal adalah "Astuti", lagu ini sangat disukai oleh istri saya, maklum nama istri saya Astuti juga, hehe... Inilah lagunya : astuti http://www.youtube.com/watch?v=F6uX2_soH...

Dari satu majalah yang cukup ternama Aku lihat satu nona di sampul muka Nona yang cantik jelita Simpatik dan sederhana Sungguh mati bikinku terpesona Sepatu putih menghiasi kaki si nona Celana jins menemani penampilannya Acuh tapi bersahaja Serasi dipandang mata Siapa dia siapa namanya O, Astuti ..tuti..tuti Si cantik jelita O, Astuti .. tuti ..tuti Nama sang primadona O, Astuti tuti tuti Kau sungguh jelita O, Astuti tuti tuti Primadona, primadona ku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun