Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Constraints e-Learning (Penghambat Pembelajaran Elektronik)

6 Maret 2010   08:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:35 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto :  dari Google, di sini Salah satu cabaran (challenges) dalam e-learning adalah constraints.  If you don't uncover them before you began the project and choose the software, the problems can come back to haunt you. Begitulah kata para ahlinya. Namun demikian, e-learning mungkin sangatlah sesuai untuk pelajar (dan juga pensyarah) yang malas.  Mungkin kalau pensyarah bukanlah pemalas, tetapi terlalu sibuk dengan urusan lain.  Apalagi bagi pensyarah "terbang" yang mengajar di banyak universiti.  Tentulah sangat sesuai baginya.  Beberapa universiti melarang pensyarahnya untuk mengajar di dua tempat atau lebih.  Oleh sebab itu, pensyarah perlu punya komitmen, memilih hanya di satu universiti  sahaja.  Dato' Aminah, VC (vice chancelor = Rektor) UPSI pernah menyatakan dalam amanatnya bahwa komitmen pensyarah sangat diperlukan.  Mungkin maksudnya supaya mengajar dapat lebih berkonsentrasi di satu tempat. Bagi pelajar yang malas, mereka lebih memilih tidur atau main game, facebook, friendster,  twitter atau yang lainnya, sekadar berceloteh menanyakan kabar, cuaca, bertukar problem dan lain-lain.  Lebih dari itu, tugasan yang diberikan oleh pensyarah, akan dibuatkan oleh temannya atau copy paste sahaja. Itu constraints yang paling utama.  Masih banyak lagi yang lainnya, misalnya : 1.  Apakah komputer merupakan bagian integral dari subyek atau materinya? 2.  Apakah semua pelajar dapat dengan mudah mengakses internet ? 3.  Apakah setiap orang sudah mempunyai PC atau laptop sendiri ? 4.  Lokasi pelajar berada dimana ?  perpustakaan ?  Bilik tidur  pribadi ?  Rumah sewa ?  Asrama ? Kolej ? dimana setiap tempat  mempunyai jaringan internet yang berbeza kualiti jaringannya. 5.  Beberapa pelajar masih ada yang gagap teknologi, seperti : -  bagaimana menghidupkan PC atau laptop ? - bagaimana menggunakan berbagai aplikasi setiap program ? - bagaimana menggunakan mouse ? 6.  Bagaimana pengalaman pelajar semasa menjalani "online class" ?  apakah comfortable atau sebaliknya intimidated by technology ? 7.  dan masih banyak lagi constraints yang perlu diantisipasi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun