menusuk sampai tak sanggup bernafas
air mata, tanpa permisi mengalir deras
menyanyat pilu
ingin  direngkuh
Tiba mata terbuka
desah keluar tanpa aba aba
senyap tanpa jiwa
berteriak hampa
rindu menggelora
kenangan
masalalu tak terulang
titipan
      Jangan terlalu keras
aku seperti durian
berhenti menilai liar
darah tak kental
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!